- Dinas Pendidikan Pekanbaru bentuk tim investigasi kasus bully bocah SD.
- Kasus dugaan bullying berujung kematian mencuat setelah keluarga menunjuk kuasa hukum.
- Pihak keluarga mengungkapkan anaknya juga pernah menjadi korban kekerasan di sekolah.
SuaraRiau.id - Murid kelas 6 SD Negeri 108 Pekanbaru, MAR meninggal diduga karena mendapat bullying (perundungan) oleh teman sekelasnya.
Dinas Pendidikan Pekanbaru membentuk tim investigasi untuk mengusut dugaan perundungan atau bully yang mengakibatkan meninggalnya bocah SD tersebut.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru, Masykur Tarmizi mengatakan, pembentukan tim khusus ini sebagai tindak lanjut arahan Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho.
"Kita sudah bentuk tim dan tim sudah bekerja, turun ke sekolah, mewawancarai para pihak. Kita tunggu laporan lengkap dari tim ini," katanya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (3/12/2025).
Masykur menyampaikan bahwa tim investigasi tengah mengumpulkan keterangan dari wali kelas, guru, hingga teman-teman sekelas korban.
"Banyak informasi yang kami dapat. Tunggu saja hasil tim, ya," ujarnya.
Diketahui, kasus dugaan bullying berujung kematian ini mencuat setelah keluarga menunjuk kuasa hukum untuk mengusut dugaan kekerasan yang dialami korban.
Peristiwa yang diduga memicu kritisnya MAR terjadi ketika korban mengikuti kegiatan belajar kelompok di dalam kelas. Saat itu, seorang murid berinisial FT disebut tiba-tiba menendang kepala korban.
Aksi itu dilaporkan murid lain berinisial ARK kepada wali kelas, namun respons yang diterima hanya, "tunggu".
Sepulang sekolah, korban menangis dan mengaku tidak mau kembali ke sekolah karena mengalami aksi bullying.
Keesokan harinya, MAR diduga mengalami gangguan pada bagian kepala. Keluarga, yang terkendala biaya, sempat membawa korban ke pengobatan alternatif sebelum diarahkan untuk berobat ke fasilitas kesehatan.
Namun, upaya itu tidak menyelamatkan MAR. Bocah itu mengembuskan napas terakhir pada Minggu sekitar pukul 02.00 WIB saat keluarga tertidur.
Pihak keluarga mengungkapkan bahwa MAR sebelumnya juga pernah menjadi korban kekerasan di sekolah.
Pada Oktober 2025, korban diduga dipukuli oleh murid lain, hingga harus dirawat di rumah sakit selama satu minggu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Bocah SD Meninggal Diduga Di-bully, Dinas Pendidikan Pekanbaru Bikin Tim Investigasi
-
4 Mobil Bekas 50 Jutaan untuk Keluarga: Legenda yang Mengajak Bernostalgia
-
Promo Diskon Mobil Bekas Akhir Tahun 2025, Ini Syarat dan Ketentuannya
-
Napi Lapas Pekanbaru Jadi Bandar Narkoba, Uang Tunai Rp3 Miliar Turut Disita
-
4 Pilihan Mobil Kecil Bekas Tahan Banting Harga 60 Jutaan, Irit Bahan Bakar!