- PT GAG Nikel kembali beroperasi di Raja Ampat setelah dihentikan sementara
- Penghentian operasi sementara usai ramai isu pertambangan di media sosial
- Pengoperasian kembali berdasarkan evaluasi lintas kementerian
SuaraRiau.id - PT GAG Nikel yang beroperasi di Raja Ampat, Papua Barat Daya, telah kembali beroperasi setelah dihentikan sementara usai ramai isu pertambangan di media sosial dengan tagar #SaveRajaAmpat.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyampaikan bahwa pemberian izin tersebut telah melalui proses evaluasi yang melibatkan lintas Kementerian, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
PT GAG Nikel berdasarkan hasil evaluasi Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) menunjukkan perusahan tambang tersebut meraih peringkat hijau.
Artinya, PT GAG telah mematuhi tata kelola lingkungan sekaligus menjalankan program pemberdayaan masyarakat pasca dihentikan sementara pada awal Juni 2025.
Siapa pemilik PT GAG Nikel yang beroperasi di Raja Ampat?
PT GAG Nikel Indonesia adalah anak usaha dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) selaku pemegang Kontrak Karya (KK) yang beroperasi Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat.
Mengutip laman PT GAG Nikel, perusahaan merupakan pemegang Kontrak Karya Generasi VII No. B53 / Pres / I / 1998 tahun 1998 yang ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1998.
Kepemilikan saham mayoritas PT GAG Nikel mulanya dimiliki oleh Asia Pacific Nickel Pty Ltd (APN Pty Ltd) sebesar 75 persen dan PT Antam Tbk sebesar 25 persen.
Namun, sejak 2008 PT Antam Tbk berhasil mengakuisisi semua saham PT Asia Pacific Nickel Pty Ltd, sehingga pada tahun 2008, PT Gag Nikel sepenuhnya dikendalikan oleh PT Antam Tbk.
Wilayah tambang yang dikelola PT GAG Nikel tercatat seluas 13.136 hektare dan izin operasi produksi berlaku sejak 30 November 2017 sampai 30 November 2047.
Sementara untuk Izin operasi produksi tambang PT GAG Nikel, sudah diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM sejak 2017.
Akan tetapi sebelumnya, pengelolaan tambang di Pulau Gag tersebut dikelola oleh perusahaan asing berbentuk Kontrak Karya (KK).
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas Eropa di Bawah 50 Juta: Ikonik, Klasik dan Menarik
-
5 Mobil Honda Bekas untuk Keluarga, Paling Nyaman dengan Kabin Luas
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
-
5 Rekomendasi Mobil LCGC Bekas 50 Jutaan, Irit dengan Performa Maksimal
-
Cair Langsung! 5 Link DANA Kaget Terbaru, Saldo Senilai Rp495 Ribu