SuaraRiau.id - Sebanyak 27 siswa di sejumlah sekolah di Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil) mengalami keracunan makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat (22/8/2025) lalu.
Terkait itu, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kembang menyampaikan permohonan maaf terkait dugaan keracunan MBG tersebut.
Penanggung Jawab Dapur SPPG Kembang, Nurmila mengatakan pihaknya memastikan akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah hasil uji laboratorium keluar agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
"Saya sebagai penanggung jawab memohon maaf sebesar-besarnya, terutama kepada adik-adik yang terkena musibah dan keluarga. Kepada masyarakat Tembilahan serta seluruh warga Kabupaten Inhil, kami juga memohon maaf yang setulus-tulusnya," ujarnya, Senin (25/8/2025).
Nurmila menyampaikan belum mengetahui penyebab pastinya keracunan MBG itu karena pihaknya tidak bisa menyimpulkan sebelum ada hasil pemeriksaan laboratorium.
Dia mengklaim jika proses produksi makanan di SPPG Kembang selalu dilakukan dengan mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang ketat.
"Ini juga diawasi petugas secara melekat selama 24 jam. Setiap hari, dapur SPPG Kembang memproduksi sekitar 2.200 porsi makanan untuk didistribusikan ke sembilan sekolah di Tembilahan," sebut Nurmila.
Sementara itu, Ketua Yayasan Kawah Insan Cendikia sekaligus Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Muhammad Guntur menegaskan pihak yayasan bersama SPPG siap bertanggung jawab penuh terhadap biaya perawatan para korban.
"Kami pastikan seluruh biaya perawatan yang terdampak ditanggung sampai sembuh," katanya saat menjenguk para siswa yang masih dirawat di RSUD Puri Husada Tembilahan.
Baca Juga: Kondisi Terkini Puluhan Siswa di Tembilahan Akibat Keracunan MBG
Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan, Rahmad Susanto menyebut para pasien yang dirawat setelah mengalami gejala diduga keracunan berasal dari beberapa sekolah.
Di antaranya Sekolah Dasar 032 (18), SD 008 (5), SD Muhammadiyah (1), SMA Negeri 1 Kota (1), TK Faturrahman (1), serta satu orang keluarga petugas program MBG.
"Alhamdulillah, kondisi pasien sudah mulai membaik. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa segera dipulangkan," terang Rahmad. (Antara)
Berita Terkait
-
Guru Sempat Cium Bau Bangkai di Menu Ayam, BGN Tutup Sementara SPPG di Bogor
-
Kasus Keracunan Program Makan Bergizi Kembali Terjadi, BGN Janji Benahi Sistem Pengawasan
-
Cegah Kasus Keracunan MBG Berulang, BGN Wajibkan SPPG Punya Alat Ini
-
Misteri Keracunan MBG di Bandung Barat Terkuak: BGN Pastikan Bukan Air, Ini Biang Keladinya
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
6 Mobil Bekas Murah untuk Anak Kuliahan: Irit dan Lincah, Keren di Tongkrongan
-
Ternyata Raden Aria Wirjaatmadja adalah Pendiri BRI, Siapakah Dia?
-
Ibu Rumah Tangga Peringkat 3 Rentan HIV/AIDS di Riau, Terbanyak Pekanbaru
-
5 Mobil Bekas 5-7 Seater Dilengkapi Sunroof, Sporty dengan Fitur Premium
-
7 Mobil Bekas untuk Keluarga Kecil: Efisien, Mudah Dikendalikan dan Fungsional