SuaraRiau.id - Direktur PT Samudera Siak (SS) Juprizal dan Komisaris Wira Gunawan dipecat secara tidak hormat oleh para pemegang saham yakni PT Sarana Pembangunan Siak (SPS) dan PT Siak Pertambangan Energi (SPE).
Keputusan ini diambil berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sirkuler, yang dihadiri, pemegang saham, Pemkab Siak diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan di Siak, Selasa (5/8/2025).
Keduanya dipecat secara tidak hormat lantaran dinilai tidak berhasil dalam mencapai target core bisnisnya. Terlebih melihat laporan keuangan perseroan 2023 dan 2024 yang terus mengalami kerugian dalam mengelola anak perusahaan BUMD Pemkab Siak.
Direktur PT SPS Bob Novitriansyah mengatakan tak hanya menyebabkan kerugian secara materil, ketidakmampuan dalam mengelola kawasan pelabuhan menyebabkan gagalnya PT SS untuk mendapatkan izin pengelolaan kembali kawasan Pelabuhan Tanjung Buton.
"Kami sebagai pemegang saham sudah mengambil keputusan secara sirkuler sebagai pengganti dari RUPS. Kami harus mengambil langkah tegas untuk memberhentikan jajaran direksi yang lama secara tidak dengan hormat karena kelalaianya dalam pengelolaan PT SS," kata Bob, Rabu (6/8/2025).
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Siak, Heriyanto menyampaikan, PT Samudra Siak (SS) didirikan untuk mengelola jasa usaha pelabuhan di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB).
Namun, berjalannya waktu, kinerja perusahan tidak berjalan secara maksimal sehingga apa yang dicita citakan untul menambah pendapatan daerah tidak tercapai.
"PT SS tidak mendapatkan kepercayaan lagi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan terkait perpanjangan izin pengelolaan pelabuhan, berarti kan ada yang tidak beres," ujar Heriyanto.
Dia berpendapat, Pemkab Siak harus mendukung apa yang menjadi langkah dari PT SPE dan PT SPS selaku pemegang saham dalam melakukan perbaikan untuk PT SS.
Baca Juga: Terbuat dari Emas hingga Berlian, Mahkota Asli Sultan Siak Dipamerkan di HUT Riau
"Yang begini tidak mungkin kita biarkan dan pertahankan. Makanya Pemkab Siak mendukung penuh langkah yang diambil oleh PT SPS dan PT SPE selaku pemegang saham," sebutnya.
Ditambahkan Heriyanto, KITB merupakan kawasan strategis yang dimiliki oleh Pemkab Siak. Kawasan tersebut tentunya berpotensi dalam mendapatkan pendapatan daerah yang cukup besar.
Namun, karena selama ini terjadi salah kelola, akhirnya potensi yang besar itu menguap begitu saja.
Padahal sejak dahulu dalam menjaring potensi PAD Siak sudah menyiapkan instrumennya.
"Tapi karena salah kelola, tidak transparan sehingga yang terjadi seperti sekarang ini. Kondisi inilah yang membuat Ibu Afni selaku bupati meminta agar segera dilakukan perbaikan menyeluruh," ungkap Heriyanto.
Lebih jauh, Heriyanto berharap, beban jajaran Direksi PT SS yang baru sangat berat.
Berita Terkait
-
Pramono Tunjuk Loyalis Anies hingga Ketua Forkabi Jadi Pengawas Pasar Jaya, Ini Daftar Namanya
-
Pramono Anung Kembali Tunjuk Orang Dekat, Kali Ini Teguh Setyabudi Jadi Komut Food Station
-
Bank Mandiri Gelar RUPSLB Lagi Besok, Ada Apa Setelah Rombak Total Maret Lalu?
-
Dirut BUMD Pangan DKI Jadi Tersangka Kasus Beras dan TPPU, Kenapa Tak Ditahan? Ini Jawaban Polri
-
Bahlil Sebut 30.000 Sumur Rakyat Bisa Dieksplorasi UMKM Hingga BUMD
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
-
DTKS Resmi Berubah Jadi DTSEN, Ini Cara Update Desil Agar Tetap Terima KIP Kuliah
-
Jalan Terjal Jay Idzes ke Torino, Il Toro Alihkan Incaran ke Bek 1,97 M
-
Sri Mulyani Ungkap Kejanggalan Angka Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen yang Bikin Publik Melongo!
Terkini
-
Status Tanggap Darurat Karhutla Riau Diperpanjang hingga 2 Pekan ke Depan
-
5 Daerah Riau Raih Penghargaan Kelola Anggaran Basis Lingkungan, Terbanyak se-Indonesia
-
Alasan Direktur dan Komisaris Anak Perusahaan BUMD Siak Dipecat Tak Hormat
-
Viral di Medsos, Orangtua Diduga Paksa Anak Mengemis Akhirnya Diamankan
-
Video Viral Dugaan Anak Dipaksa Ngemis oleh Orangtuanya di Pekanbaru