SuaraRiau.id - Oknum distributor beras oplosan di Kota Pekanbaru berinisial RG (35) yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Riau ternyata sudah sudah berulah selama dua tahun.
Fakta lainnya, RG ternyata juga pernah menjadi mitra Bulog. Namun pada tahun 2023, tersangka di-balcklist karena kedapatan menjual beras SPHP melebihi harga eceran tertinggi (HET).
"Semua beras oplosan milik RG yang tersebar di 22 toko sudah kita sita. Jumlahnya lebih kurang 9,75 ton," kata Dirreskrimsus Polda Riau, Kombes Ade Kuncoro Ridwan, Selasa (29/7/2025).
Kombes Ade menjelaskan, dalam aksinya tersangka RG melakukan dua modus yaitu mencampur beras kualitas rendah (beras reject) dan beras medium.
"Beras yang dicampur ini dikemas kedalam karung beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan program Bulog untuk membantu masyarakat," katanya.
Mirisnya, beras SPHP yang sudah dioplos itu kemudian dijual dengan harga diatas rata-rata yaitu berkisar Rp16.000.
"Modus kedua, RG ini juga mencampur beras medium dengan beras kualiatas rendah yang kemudian dikemas kedalam kemasan beras asal Sumbar yang kualiatasnya lebih bagus atau premium," katanya.
Kombes Ade menerangkan beras yang itu dikemas kedalam kemasan Fruit 10 kg, Aira kemasan 5 kg, Anak Daro tulisan merah dan biru kemasan 10 kg, Family yang diklaim berasal dari Bukittinggi, padahal dipasok dari Pelalawan dan Kuriak Kusuik.
"Khusus untuk merek Family, pelaku mencantumkan label ‘beras asal Bukittinggi’ pada kemasan. Padahal beras tersebut berasal dari pemasok di Pelalawan dengan kualitas di bawah kategori medium," jelasnya.
Baca Juga: Siapa M? Sosok Disebut Jadi Tersangka Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau
Beras-beras ini dijual dengan harga Rp16.000/kg, padahal modal pembelian hanya sekitar Rp11.000/kg, sehingga memberikan keuntungan sebesar Rp4.000–5.000 per kilogram, bahkan lebih.
Kombes Ade juga mengatakan, tindakan pengoplosan beras sangat merugikan konsumen dan mencoreng program pangan pemerintah.
"Pengungkapan ini berawal pada Kamis (24/7/2025). Tim Subdit I Indagsi yang dipimpin AKBP Agus Prihandika melakukan penyelidikan di Toko Beras Murni, Jalan Sail, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayanraya, Pekanbaru. Di sana, RG diamankan," ungkapnya.
Dalam praktiknya, RG membeli beras reject seharga Rp6.000/kg dan beras medium seharga sekitar Rp11.000/kg, lalu mencampurkannya dan memasukkannya ke dalam karung beras SPHP.
Beras oplosan tersebut kemudian dijual di tokonya dan dititipkan di sekitar 22 minimarket di Pekanbaru dengan harga Rp19.000/kg, yang seharusnya dijual jauh lebih murah oleh mitra resmi Bulog.
"Pengakuan tersangka, dalam 6 bulan terakhir ia sudah meraup keuntungan sekitar Rp500 juta," terang Ade.
Berita Terkait
-
RG Nekat Oplos Beras Demi Raup Cuan Rp1 M, Polisi Ultimatum Pedagang: Jangan Coba-coba Main Curang!
-
Harga Beras Premium di Ritel Telah Turun Rp 1.000 per 5 Kg
-
Dampak Bahaya Makan Beras Oplosan, Ini Cara Bedakan dengan Beras Asli
-
Terungkap! Cara Licik Pengusaha Oplos Beras Bulog, Dijual Mahal Jadi Beras Premium
-
Razia Cuma 'Obat Nyamuk', Kenapa Mafia Beras Tak Kunjung Mati?
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Pasutri Kurir Sabu 20 Kg Ditangkap saat Hendak Transaksi di Parkiran Mall SKA
-
RG Ditangkap Terkait Beras Oplosan di Riau, Polisi Ungkap Modusnya
-
Mahasiswa Desak Usut Siapa Biang Kerok Penyebab Defisit Anggaran Riau
-
Siapa M? Sosok Disebut Jadi Tersangka Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau
-
Potensi PAD Besar, Truk Besar vs Kondisi Pelabuhan Tanjung Buton Jadi Sorotan