SuaraRiau.id - Upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah wilayah Riau terus dilakukan petugas gabungan sampai saat ini.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan bahwa kebakaran hutan yang sedang melanda provinsi berjuluk Bumi Lancang Kuning tersebut diduga kuat akibat ulah manusia.
"Sepintas terlihat bahwa api muncul secara terpisah di berbagai lokasi yang berbeda jauh, terutama di sekitar areal perkebunan kelapa sawit. Ini menunjukkan kuat dugaan bahwa kebakaran ulah manusia," katanya saat rapat koordinasi penanganan karhutla, di Balai Serindit Gedung Daerah, Senin (21/7/2025).
Dugaan itu disampaikan usai Suharyanto meninjau langsung menggunakan helikopter ke daerah yang mengalami karhutla yakni Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis dan Kota Dumai.
Dengan temuan itu, Kepala BNPB meyakini dugaan kuat tampak kebakaran tidak bersumber dari faktor alam semata. Untuk itu diharapkan seluruh unsur pemerintah, baik pusat maupun daerah, sepakat untuk tidak membiarkan kejadian ini terus berlanjut.
Langkah-langkah strategis pun langsung diambil untuk memadamkan api dan mencegah meluasnya kebakaran.
Kepala BNPB juga mengungkapkan bahwa berdasarkan koordinasi dengan BMKG, meskipun curah hujan di Riau saat ini tergolong rendah, kondisi cuaca tidak seekstrem saat El Nino tahun 2023.
Namun demikian, kebakaran lahan justru lebih besar dan berdampak signifikan terhadap jarak pandang bahkan dari udara.
Lebih lanjut, untuk mengantisipasi Karhutla kian meluas upaya mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi ini telah dilakukan beberapa kali dan saat ini memasuki tahap keempat.
Baca Juga: Di Balik Asap Riau, 16 Orang Jadi Tersangka Kasus Karhutla
"Beberapa hari lalu, satu pesawat melaksanakan dua sorti pagi dan siang melaksanakan modifikasi cuaca. Alhamdulillah, keduanya berhasil meski belum deras hujan turun. Hujan ini membantu menurunkan jumlah titik api dari semula lebih dari 500 menjadi di bawah 100 titik," ujar Suharyanto.
Memaksimalkan harapan tersebut, hari ini, satu pesawat tambahan kembali diterjunkan untuk memperkuat armada.
Dengan demikian, dua armada udara kini bekerja paralel dalam upaya pembasahan awan dan penyebaran hujan buatan.
Namun, dia mengingatkan bahwa keberhasilan OMC sangat bergantung pada kondisi awan. Jika asap terlalu tebal dan awan tidak terbentuk, maka operasi udara akan sia-sia. Karena itu, peran Satgas darat juga menjadi krusial dalam penanganan langsung di lokasi kebakaran.
"Kemarin kami menyaksikan langsung titik api di lapangan. Operasi water bombing saja tidak cukup jika tidak didukung pemadaman darat yang masif," ujar Suharyanto.
Menurutnya, pemerintah terus mengintensifkan koordinasi lintas sektor untuk memastikan penanggulangan karhutla berjalan efektif dan tidak menimbulkan dampak berkepanjangan bagi masyarakat dan lingkungan.
Berita Terkait
-
Kepung Karhutla Riau: Ribuan Titik Panas Muncul, Pemerintah Gencarkan Modifikasi Cuaca
-
Karhutla Terjadi di Kawasan Rimbang Baling, Kampanye Hijau Hanya Seremoni?
-
Kapolda Riau Ikut Padamkan Karhutla, gegara Asap Sampai ke Malaysia?
-
1.208 Titik Panas Terdeteksi di Sumatera, Riau Paling Banyak
-
Karhutla Riau 2025: Cuaca Panas, Kebakaran Meluas hingga Asap ke Malaysia
Terpopuler
- Pemain Terbaik Liga 2: Saya Siap Gantikan Ole Romeny!
- Pemain Arsenal Mengaku Terbuka Bela Timnas Indonesia
- 1 Detik Pascal Struijk Resmi Jadi WNI, Cetak Sejarah di Timnas Indonesia
- 4 Sedan Bekas Murah di Bawah Rp 30 Juta: Perawatan Mudah, Cocok untuk Anak Muda
- Pelatih Belanda Dukung Timnas Indonesia ke Piala Dunia: Kluivert Boleh Ambil Semua Pemain Saya
Pilihan
-
Jelang Super League, PSIM Yogyakarta Ziarahi Makam Raja: Semangat Leluhur untuk Laskar Mataram
-
Hasil Piala AFF U-23 2025: Thailand Lolos Semifinal dan Lawan Timnas Indonesia U-23
-
42 Ribu Pekerja Terkena PHK di Tahun Pertama Prabowo Menjabat
-
BPK Ungkap Rp3,53 Triliun Kerugian Negara dari Era SBY Hingga Jokowi Belum Kembali ke Kas Negara
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta Terbaru Juli 2025
Terkini
-
'Saya Siap Diperiksa Jadi Saksi' Kata Bupati Afni Terkait Konflik Lahan Warga dan PT SSL
-
Harga Sawit Riau Meroket, Dinas Perkebunan Ungkap Penyebabnya
-
Kepala BNPB Sebut Karhutla Riau Terjadi karena Ulah Manusia
-
Cara Mencari Bibit Unggul Kopi Liberika Riau dengan Konsep Berkelanjutan
-
Di Balik Asap Riau, 16 Orang Jadi Tersangka Kasus Karhutla