SuaraRiau.id - Warga Pekanbaru dihebohkan dengan penemuan tanaman yang mirip ganja di lahan kosong Jalan Arwana, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai beberapa hari lalu.
Tanaman mencurigakan tersebut ternyata dinyatakan negatif ganja berdasarkan hasil uji cepat laboratorium sementara yang dilakukan pihak kepolisian.
"Tadi sudah dicek juga oleh personel Ditresnarkoba Polda Riau dan Labfor. Hasil uji cepat negatif, tapi masih dipastikan lagi biar tidak salah,” ujar Kasatnarkoba Polresta Pekanbaru AKP Bagus Faria dikutip dari Antara.
AKP Bagus menyebutkan, ada tanaman bernama kenaf yang sekilas sangat mirip dengan ganja. Oleh karena itu, polisi tetap menunggu hasil laboratorium lanjutan sebelum mengambil tindakan lebih jauh.
Kenaf atau bahasa latinnya, Hibiscus cannabinus merupakan salah satu jenis tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Tanaman ini rupanya merupakan komoditas ekspor ke Jepang.
Kenaf adalah tanaman unik yang masuk dalam keluarga Malvaceae, kerabat dekat dari tanaman-tanaman penghasil tekstil dan minyak, seperti kapas, kembang sepatu, okra, rosela, hingga tembakau.
Mengutip laman pertanian.go.id, bagian dari tanaman kenaf yang dimanfaatkan pada umumnya adalah serat.
Serat yang dihasilkan dari kenaf digunakan untuk bahan baku pembuatan karung goni sebagai pengemas hasil pertanian seperti gula, gabah, beras, kopi, kakao, kopra, lada dan cengkeh.
Baca Juga: Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Dugaan Penipuan Rp2,1 Miliar
Hampir semua bagian tanaman kenaf dapat digunakan untuk bahan baku berbagai industri, seperti: fibre board, geo-textile, soil remediation, pulp dan kertas, tekstil, karpet, kerajinan tangan dan lainnya.
Fibre board dari serat kenaf saat ini digunakan sebagai bahan untuk interior mobil seperti langit-langit, pintu dan dashboard.
Daun kenaf mengandung protein kasar 24 persen. Kandungan tersebut baik untuk pakan ternak unggas. Biji kenaf juga memiliki kandungan lemak 20 persen yang bagus untuk minyak goreng.
Kenaf bagi pembuatan minyak goreng karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (Oleat dan Linoleat).
Bagian lainnya adalah serat kenaf yang punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.
Kenaf dapat dikembangkan di lahan-lahan sub optimal, seperti lahan kering, lahan PMK, lahan gambut, lahan pasang surut dan lahan banjir.
Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mengembangkan tanaman kenaf, namun sayangnya budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun.
Luas areal lima tahun terakhir tinggal 500-1000 hektare. Hal tersebut utamanya karena lahan untuk kenaf harus berkompetisi dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung.
Padahal serat kenaf punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.
Upaya memang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekspor tinggi ini. Seluruh bagian kenaf dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.
Gegerkan warga Pekanbaru
Sebelumnya, masyarakat digegerkan dengan penemuan diduga ladang tanaman ganja di Jalan Arwana, Kelurahan Tangkerang Barat, Maroyan Damai, Pekanbaru, Jumat sore.
Tanaman ini tumbuh di sebuah tanah kosong di tepi jalan yang tak jauh dari pemukiman warga. Sekitar 100 meter dari lahan ini terdapat bangunan Masjid.
Tampak tanaman mirip ganja tumbuh subur dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Warga yang penasaran pun berhenti untuk melihat lebih dekat tanaman ini.
Belakangan, tanaman mencurigakan tersebut ternyata dinyatakan negatif ganja berdasarkan hasil uji cepat laboratorium sementara yang dilakukan pihak kepolisian.
Tanaman setinggi lebih dari dua meter itu pertama kali ditemukan tumbuh liar di lahan kosong dekat permukiman warga dan hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.
Warga yang curiga dengan bentuknya melaporkan ke pihak berwajib.
Polisi menyampaikan jika ada tanaman yang mirip ganja yakni kenaf. Tanaman tersebut sekilas sangat mirip dengan ganja.
Oleh karena itu, pihak berwajib tetap menunggu hasil laboratorium lanjutan sebelum mengambil tindakan lebih jauh.
"Kalau nanti hasil laboratorium positif akan diinfokan segera dan kita proses lebih lanjut," tegas AKP Bagus.
Berita Terkait
-
Kepala BNN Ngaku Dukung Riset Ganja Medis: Kalau Bisa Dibuktikan, Mengapa Tidak?
-
Ganja Akhirnya Diteliti di Indonesia! Kepala BNN: Bila Oke Dibeli Pakai Resep Dokter
-
Detik-detik Jarred Dwayne Shaw Ditangkap soal Kasus Narkoba di Apartemen Cisauk
-
Dicap Lelet hingga Pika Wafat, BNN Akhirnya Mau Gandeng Kemenkes-BRIN buat Riset Ganja Medis
-
Fachry Albar Ditangkap di Rumahnya: Positif Konsumsi Sabu, Ganja, Kokain, dan Alprazolam!
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Masih Layak Beli Honda Jazz GK5 Bekas di 2025? Ini Review Lengkapnya
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
Terkini
-
Free Fire Hadirkan Emote Pacu Jalur, Angkat Tradisi Riau ke Dunia Game
-
Terungkap Pelaku Kasus Beras Oplosan di Riau, Kapolda: Pemain Lama
-
Kabar Lahan SRL Disegel Pemerintah Terkait Karhutla, Apa Kata Ketua APHI Riau?
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif