SuaraRiau.id - Peristiwa pemerkosaan anak di bawah umur kembali terjadi di Kabupaten Siak. Hal ini menimpa bocah perempuan yang masih berusia 13 tahun.
Sebut saja Bunga (bukan nama sebenarnya) yang dirudapaksa secara bergilir di semak-semak oleh 6 anak yang statusnya masih di bawah umur.
Bunga diperlakukan sangat tak manusiawi. Di usia belianya, ia mengalami kekerasan seksual yang cukup mengerikan.
Kapolres Siak AKBP Asep Sujarwadi melalui Kanit PPA Polres Siak Aipda Leonard Pakpahan mengatakan, korban merupakan anak di bawah umur, keenam pelaku juga masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
"Pelaku ada enam orang, tiga pelaku masih Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan tiga lainnya masih Sekolah Dasar (SD). Dua di antaranya duduk di bangku kelas tiga SD," ungkap Leonard.
Keluarga mengetahui peristiwa tersebut saat korban menceritakan apa yang menimpa korban Bunga.
"Korban bercerita kepada kakaknya bahwa ia telah disetubuhi. Kemudian korban membuat laporan terhadap kepolisian," ungkap Aipda Leonard.
Kronologisnya, kata Aipda Leonard, Kamis 12 September sekira pukul 13.00 WIB, korban pulang sekolah dengan berjalan kaki.
Kemudian, sambungnya, dalam perjalanan pulang korban bertemu dengan para pelaku bernisial BZ, PZ, dan FO. Korban diajak untuk mengikuti para pelaku.
Baca Juga: Pejabat Siak Digerebek Istri saat Berduaan dengan Wanita Lain di Hotel
"Sesampai di semak-semak, BZ langsung membuka baju korban dan melakukan tindak asusila," kata Aipda Leonard.
Setelah selesai melakukan aksinya, BZ mengancam korban untuk tidak memberitahu peristiwa tersebut kepada siapapun.
Hari kedua, tambah mantan Kanit Reskrim Polsek Koto Gasib, Jumat 13 September 2024 pagi, BZ, OMK, DBP, RN, IZ, Dan PZ kembali memperkosa korban secara bergantian di salah satu rumah teman korban yang saat itu sedang kosong.
"Di sini korban mengalami pelecehan seksual luar biasa. Pelaku memiliki peran masing masing. Korban digerayangi hingga dirudakpaksa secara bergantian," sebutnya.
Hari ketiga, lanjut Aipda Leonard, korban kembali mengalami pelecehan seksual oleh para pelaku. Korban ditinggalkan begitu saja di lokasi saat para pelaku merasa puas setelah hasratnya terlampiaskan.
"Merasa tak ingin jadi budak nafsu, korban pun cerita terhadap keluarganya," ucap Leonard.
Berita Terkait
-
Jika Bertemu Soekarno, Anak Ingin Curhat Soal AI! Begini Kisah Kemerdekaan dari Sekolah Rakyat
-
Modus Baru Predator Seks: Pria di Serang 20 Kali Perkosa Anak Tiri usai Bikin Jebakan 'Bos Mafia'
-
"Mamak Tunggu di Rumah, Diva" Pilu Ibu Menanti Paskibra Madina yang Tak Pernah Kembali
-
LPSK Kewalahan: Kasus TPPU Meroket, Kekerasan Seksual Anak Tak Kunjung Usai
-
Mengenal Jugun Ianfu, Kekerasan Seksual di Masa Penjajahan Jepang
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Mpok Alpa Siapanya Raffi Ahmad? Selalu Dibela Sampai Akhir Hayat
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Kapan Kenaikan Gaji PNS 2025? Ini Skema, Jadwal, dan Fakta Resminya
Pilihan
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
Terkini
-
Oknum Pegawai Negeri Sumbar Ketahuan Istri Ngamar dengan ASN Riau Tanpa Busana
-
Diperintah Prabowo, Anggota DPRD Siak Ini Bagikan Bendera Merah Putih
-
Ketika Gajah Khidmat Peringati Kemerdekaan RI, Kasih Bunga ke Petugas Upacara
-
Gelar Consumer Expo 2025, BRI Suguhkan KPR Ringan 2,40% di Bandung
-
Dirgahayu RI ke-80, BRI Tegaskan Komitmen Lewat 8 Langkah Dukung Kedaulatan dan Kemajuan Bangsa