Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 04 September 2024 | 12:25 WIB
Salah satu proyek kolaborasi taman ekoriparian yang didanai penuh CSR PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). [Suara.com/Rahmat Zikri]

Indah dan nyaman, begitulah kata pertama yang pantas disematkan untuk ekoriparian yang diberi nama Patra Lancang Kuning itu. Jalannya yang beraspal mulus, pohonya yang rindang-rindang dan pemandangan alam yang menyejukkan sukses menepiskan asumsi bahwa di Pekanbaru tak ada tempat wisata. 

Sebelum seindah saat ini, Wakil Dekan Fakultas Kehutanan Unilak, Dodi Sukma mengatakan bahwa lokasi itu merupakan lahan yang ditumbuhi sawit. Kehadiran CSR PHR yang menjadi awal perubahan semua itu. 

"Di sini limbah tersaring alami oleh akar-akar pohon. Dulu, limbah Unilak dan PHR yang terbawa hujan baunya akan menyengat. Namun kini setelah semakin banyak pohon air tersaring secara alami dan berkumpul di bendungan," katanya. 

Tak hanya itu, di Unilak terdapat juga sumber mata air alami yang airnya bermuara ke Sungai Siak

Baca Juga: 70 Tahun Lapangan Minyak Duri, Jantung Energi Indonesia yang Tak Pernah Berhenti Berdetak

Dodi bercerita, dimulai pada September 2022 dan rampung pada Februari 2023. Berlokasi di lahan seluas 14 hektare, fasilitas ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Ekoriparian Patra Lancang Kuning yang mencakup danau dan kafe seluas 4 hektare dan Taman Kehati Arboretum seluas 10 hektare. 

Menurut Dodi Sukma, lokasi ini dirancang sebagai tempat wisata edukasi, sarana olahraga, dan ruang terbuka hijau yang dapat dinikmati oleh masyarakat Riau secara gratis. 

"Fasilitas ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi lingkungan. Kami berharap ini bisa menjadi sarana yang bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ungkap Dodi. 

Keberadaan ekoriparian itu memberikan beragam manfaat, mulai dari terbentuknya kelembagaan yang mampu mengelola fasilitas secara mandiri hingga peningkatan edukasi masyarakat. 

Selain itu, lokasi ini juga berfungsi sebagai kawasan konservasi lingkungan yang penting dalam menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan Unilak. 

Baca Juga: Program Penguatan Vokasi PHR Membuka Asa Muhammad Nizam Merajut Sukses

Kafe yang berada di area ekoriparian mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 6-7 juta per hari, menjadikannya sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. 

Load More