Indah dan nyaman, begitulah kata pertama yang pantas disematkan untuk ekoriparian yang diberi nama Patra Lancang Kuning itu. Jalannya yang beraspal mulus, pohonya yang rindang-rindang dan pemandangan alam yang menyejukkan sukses menepiskan asumsi bahwa di Pekanbaru tak ada tempat wisata.
Sebelum seindah saat ini, Wakil Dekan Fakultas Kehutanan Unilak, Dodi Sukma mengatakan bahwa lokasi itu merupakan lahan yang ditumbuhi sawit. Kehadiran CSR PHR yang menjadi awal perubahan semua itu.
"Di sini limbah tersaring alami oleh akar-akar pohon. Dulu, limbah Unilak dan PHR yang terbawa hujan baunya akan menyengat. Namun kini setelah semakin banyak pohon air tersaring secara alami dan berkumpul di bendungan," katanya.
Tak hanya itu, di Unilak terdapat juga sumber mata air alami yang airnya bermuara ke Sungai Siak.
Baca Juga: 70 Tahun Lapangan Minyak Duri, Jantung Energi Indonesia yang Tak Pernah Berhenti Berdetak
Dodi bercerita, dimulai pada September 2022 dan rampung pada Februari 2023. Berlokasi di lahan seluas 14 hektare, fasilitas ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Ekoriparian Patra Lancang Kuning yang mencakup danau dan kafe seluas 4 hektare dan Taman Kehati Arboretum seluas 10 hektare.
Menurut Dodi Sukma, lokasi ini dirancang sebagai tempat wisata edukasi, sarana olahraga, dan ruang terbuka hijau yang dapat dinikmati oleh masyarakat Riau secara gratis.
"Fasilitas ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi lingkungan. Kami berharap ini bisa menjadi sarana yang bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ungkap Dodi.
Keberadaan ekoriparian itu memberikan beragam manfaat, mulai dari terbentuknya kelembagaan yang mampu mengelola fasilitas secara mandiri hingga peningkatan edukasi masyarakat.
Selain itu, lokasi ini juga berfungsi sebagai kawasan konservasi lingkungan yang penting dalam menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan Unilak.
Baca Juga: Program Penguatan Vokasi PHR Membuka Asa Muhammad Nizam Merajut Sukses
Kafe yang berada di area ekoriparian mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 6-7 juta per hari, menjadikannya sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Berita Terkait
-
Liburan Antiboros! 4 Destinasi Wisata dengan Promo Spesial Ramadan
-
PTPP Revitalisasi Pabrik Gula Colomadu Jadi Destinasi Wisata
-
Pesona Pemandian Air Panas Sungai Pinang: Wisata Sehat dan Menyegarkan
-
7 Destinasi Wisata Menarik di NTT, Cristiano Ronaldo Dikabarkan Bakal ke Kupang
-
4 Daya Tarik Labuan Bajo yang Bikin Traveler Jatuh Cinta dan Ingin Balik Lagi
Tag
Terpopuler
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Kini Ngekos, Nunung Harus Bayar Cicilan Puluhan Juta Rupiah ke Bank
- Maharani Kemala Jawab Kabar Guyur Rp10 Miliar Biar Nikita Mirzani Ditahan: Kalian Pikir Gak Capek?
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Didukung BRI, Cokelat Ndalem Sukses Pasarkan Produknya ke Luar Negeri
-
Bukti Dugaan Bagi-bagi Uang Paslon 03 Diserahkan Warga ke Bawaslu Siak
-
Kasus Korupsi Dana Bencana, Eks Kepala BPBD Siak Dituntut 7 Tahun Penjara
-
Mudik Aman Sampai Tujuan: BRI Group Berangkatkan 8.482 Pemudik di Lebaran 2025
-
BRI Group Berikan 100.000 Paket Sembako dan Santunan kepada Anak Yatim Piatu Selama Ramadan