Seakan tak kalah canggih, masih dalam kawasan yang sama, dilahan seluas 8000 meter itu ada sebuah kafe bernama UM.CO dan lima bagunan kecil untuk UMKM.
"Kafe dan UMKM ini memanfaatkan sistem Biodigester. Tepat di tengah-tengah ini ada bak khusus untuk sampah organik yang difermentasi. Limbah sampah ini diolah menggunakan mesin dan hasilnya berupa gas untuk kompor yang kembali digunakan kafe dan UMKM tersebut," ungkapnya.
Belum cukup, di antara kafe dan UMKM itu berdiri kokoh layaknya sebuah menara. Ternyata, menara berwarna hijau itu merupakan Tempat Penampungan Air Hujan (PAH).
"Air yang telah ditampung akan digunakan kembali untuk menyiram tanaman disekitaran ekoriparian. Tanaman itu rata-rata merupakan bantuan dari PHR," tutur dia.
Baca Juga: 70 Tahun Lapangan Minyak Duri, Jantung Energi Indonesia yang Tak Pernah Berhenti Berdetak
Ekoriparian Patra dan Taman Kehati: Oase Hijau di Pekanbaru
Indah dan nyaman, begitulah kata pertama yang pantas disematkan untuk ekoriparian yang diberi nama Patra Lancang Kuning itu. Jalannya yang beraspal mulus, pohonya yang rindang-rindang dan pemandangan alam yang menyejukkan sukses menepiskan asumsi bahwa di Pekanbaru tak ada tempat wisata.
Sebelum seindah saat ini, Wakil Dekan Fakultas Kehutanan Unilak, Dodi Sukma mengatakan bahwa lokasi itu merupakan lahan yang ditumbuhi sawit. Kehadiran CSR PHR yang menjadi awal perubahan semua itu.
"Di sini limbah tersaring alami oleh akar-akar pohon. Dulu, limbah Unilak dan PHR yang terbawa hujan baunya akan menyengat. Namun kini setelah semakin banyak pohon air tersaring secara alami dan berkumpul di bendungan," katanya.
Tak hanya itu, di Unilak terdapat juga sumber mata air alami yang airnya bermuara ke Sungai Siak.
Baca Juga: Program Penguatan Vokasi PHR Membuka Asa Muhammad Nizam Merajut Sukses
Dodi bercerita, dimulai pada September 2022 dan rampung pada Februari 2023. Berlokasi di lahan seluas 14 hektare, fasilitas ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Ekoriparian Patra Lancang Kuning yang mencakup danau dan kafe seluas 4 hektare dan Taman Kehati Arboretum seluas 10 hektare.
Menurut Dodi Sukma, lokasi ini dirancang sebagai tempat wisata edukasi, sarana olahraga, dan ruang terbuka hijau yang dapat dinikmati oleh masyarakat Riau secara gratis.
"Fasilitas ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat edukasi lingkungan. Kami berharap ini bisa menjadi sarana yang bermanfaat untuk mengedukasi masyarakat sekaligus meningkatkan ekonomi lokal," ungkap Dodi.
Keberadaan ekoriparian itu memberikan beragam manfaat, mulai dari terbentuknya kelembagaan yang mampu mengelola fasilitas secara mandiri hingga peningkatan edukasi masyarakat.
Selain itu, lokasi ini juga berfungsi sebagai kawasan konservasi lingkungan yang penting dalam menjaga kelestarian sumber mata air di kawasan hutan Unilak.
Kafe yang berada di area ekoriparian mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp 6-7 juta per hari, menjadikannya sebagai sumber ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Berita Terkait
-
Berwisata di PIK 2: Nuansa Eropa hingga Pantai ala Hawaii di Jakarta
-
Unik, Mengangkat Warisan Budaya dan Kearifan Lokal Lewat Kejuaraan Domino Nasional
-
5 Destinasi Terbaik di Australia Barat, dari Alam, Petualangan, dan Keajaiban Laut
-
Gumuk Pasir Parangtritis Resmi Jadi Geopark Nasional
-
Akar Lokal untuk Krisis Global: Bisa Apa Desa terhadap Perubahan Iklim?
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Sepanjang 2024, BRI Telah Salurkan Pembiayaan UMKM Sebesar Rp698,66 Triliun di Indonesia
-
Sanrah Food: Dukungan BRI Membuat Usaha Berkembang dan Mampu Perluas Penjualan
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
-
Heboh Typo Ucapan Hari Bhayangkara ke-79 dari Pemprov Riau, Kok Bisa?