Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 24 Juli 2024 | 17:39 WIB
Ketua Dewan Pendidikan Riau yang juga Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak), Prof Junaidi. [Ist]

Sebelumnya, pandangan berbeda diungkap Pengamat Pendidikan Riau, Afrianto Daud kepada Suara.com, Selasa (23/7/2024).

"Pada akhirnya, saat seleksi masuk perguruan tinggi siswa juga akan memilih jurusan. Dengan dihilangkannya penjurusan tentu akan terjadi tarung bebas saat masuk perguruan tinggi," katanya.

Afrianto menjelaskan, tarung bebas yang dimaksud adalah karena semua orang bebas memilih jurusan yang diinginkan meski ia tidak memiliki dasar yang kuat terkait pilihannya.

"Pemerintah ini terlalu sering melakukan try and error dan menjadikan pendidikan sebagai objek uji coba. Seharusnya, ada kajian secara menyeluruh (komprehensif)," jelasnya.

Baca Juga: UKT Mahal, Kemendikbudristek Sebut Kabulkan Permintaan 38 Mahasiswa Unri

Sebagai Dosen, Afrianto mengaku sangat khawatir dengan mahasiswa yang salah pilih jurusan terlebih tidak memiliki dasar yang kuat dengan jurusan yang dipilih.

"Jika penjurusan dihapuskan, besar kemungkinan saat diperguruan tinggi anak-anak akan terlambat memetakan kariernya terlebih kemungkinan salah milih jurusan akan semakin besar karena sistem tarung bebas saat masuk perguruan tinggi," sebut dia.

Kontributor: Rahmat Zikri

Load More