Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 16 Januari 2024 | 16:42 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual bocah TK. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Kasus dugaan pelecehan seksual bocah TK di Pekanbaru tengah menjadi perbincangan publik. Terbaru, Dinas Pendidikan Pekanbaru untuk kedua kalinya melakukan mediasi dengan sejumlah pihak.

Kepala Dinas Pendidikan Pekanbaru Abdul Jamal menekankan dua hal dalam perkara ini, yaitu keberlangsungan sekolah korban maupun pelaku dan pendampingan psikolog untuk mengurangi trauma.

"Kita memediasi untuk mencari solusi. Pertama bagaimana kelangsungan sekolah dua anak ini. Kedua pendampingan psikolog, sebab ditakutkan hal terburuknya korban akan menjadi pelaku. Maka harus kita dampingi tuntas," ujarnya kepada awak media, Selasa (16/1/2024).

Jamal juga mengimbau agar pihak sekolah meningkatkan pengawasan ke anak-anak dengan memasang kamera CCTV dan bekerjasama dengan orangtua.

"Perlu kerja sama dengan orangtua agar isu cepat didapat dan cepat diredam sedini mungkin,” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Sekolah TK An-Namiroh Pinkan Lilis Setiawati meminta perkara ini langsung ditanyakan ke Dinas Pendidikan Pekanbaru saja.

"Kami sudah mediasi dengan orangtua dan dinas pendidikan. Hasilnya langsung Dinas Pendidikan saja yang menjelaskan," terangnya.

Diketahui, seorang anak laki-laki berusia 5 tahun di Pekanbaru diduga menjadi korban tindak kekerasan seksual oleh teman sekolahnya.

Ayah korban, D menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi beberapa bulan lalu. Dia telah melaporkan kejadian ini ke pihak sekolah, namun D merasa pihak sekolah terkesan mengabaikan kasus tersebut bahkan melindungi pelaku.

Tak hanya itu, D dan istri mengaku juga mendapat tekanan dan ancaman dari pihak sekolah. Bahkan istrinya sempat mengamuk di sekolah karena merasa tidak puas dengan penanganan kasus tersebut.

Usai tak menemukan penyelesaian, ia dan istri juga mengadu ke Unit Pelaksana Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak (UPT PPA) Pekanbaru. Namun, proses mediasi yang dilakukan tidak membuahkan hasil yang memuaskan. 

Kemudian keluarga korban membuat laporan terkait perkara ini ke Polsek Tampan. Saat ini proses penanganan perkara dilakukan oleh Satreskrim Polresta Pekanbaru. (Antara)

Load More