Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Rabu, 13 Desember 2023 | 10:25 WIB
Ilustrasi Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. Gatot pernah memprotes keputusan Luhut waktu masih aktif di TNI. [suara.com/Bagus Santosa]

SuaraRiau.id - Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo ternyata pernah memiliki kisah tersendiri dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat sama-sama masih aktif di TNI.

Gatot mengaku sangat dekat dengan Luhut ketika dirinya masih berpangkat kapten hingga kolonel. Pernah ada cerita Gatot Nurmantyo memprotes keputusan Luhut ketika masih menjadi tentara.

Menurut Gatot kala itu Luhut menjabat sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Infanteri atau Pussenif TNI AD berpangkat Letnan Jenderal.

Sementara Gatot masih menjadi komandan batalyon 731/Kabaresi berpangkat letnan kolonel. Saat itu Luhut menobatkan Gatot sebagai Danyon terbaik di daerah operasi.

Baca Juga: Tahun Politik, Iwan Fals Kasih Pesan Menohok ke Prajurit TNI: Jangan Ngelukain Rakyat

Menurut Gatot, saat itu Luhut memberi selamat karena dirinya terpilih sebagai danyon terbaik di daerah operasi sekitar tahun 1996-1997.

Bukannya senang, Gatot mengaku malah memprotes keputusan Luhut yang bertindak sebagai penilai batalyon terbaik TNI di daerah operasi.

"Saya protes, saya salahkan beliau (Luhut). Saya bilang bapak nilai saya benar atau tidak," kata Gatot dikutip dari Youtube Hersubeno Point.

Gatot mempertanyakan indikator penilaian itu. Kepada Luhut, Gatot menanyakan apakah pemilihan danyon terbaik itu berdasarkan pasukan yang menghancurkan kemampuan bertempur musuh atau pasukan yang berhasil menghancurkan kemauan bertempur musuh.

Luhut kata Gatot menjawab bahwa yang paling baik adalah pasukan yang berhasil menghancurkan kemauan bertempur musuh.

Baca Juga: Cerita Luhut Muda 'Jatuh Cinta' dengan Pasukan Baret Merah di Pekanbaru

Jika indikator itu yang menjadi ukuran, menurut Gatot bukan dirinya yang berhak menjadi danyon terbaik di daeerah operasi tapi komandan dari batalyon 515. 

Gatot lalu meminta atasannya itu untuk mengevaluasi penilaian mengenai ukuran danyon terbaik di daerah operasi. 

Akhirnya Luhut mengevaluasi keputusannya. Ketika Gatot Nurmantyo diangkat menjadi Dandim 1707/Merauke, Luhut meralat keputusannya mengenai danyon terbaik.

"Ketika saya jadi dandim, diralat sama beliau. Ya saya ketawa," ujar Gatot Nurmantyo.

Load More