SuaraRiau.id - Keberadaan gelandangan dan pengemis (gepeng) di sejumlah jalanan makin banyak dan meresahkan warga Pekanbaru. Pengatur lalu lintas ilegal atau pak Ogah juga masuk kategori gepeng.
Para gepeng tersebut meminta-minta tanpa kenal waktu. Tidak cuma di persimpangan lampu merah, gepeng juga kerap ditemui di sejumlah pusat perbelanjaan, pusat toko oleh-oleh, SPBU, ritel atau rumah makan.
Bahkan ada yang nekat meminta-minta di pusat kuliner atau street food dan juga ruang terbuka hijau. Mereka juga beraksi dengan cara meminta langsung kepada pengendara yang berhenti di lampu merah, menjual tisu, membersihkan kendaraan dengan kemoceng, menjadi badut atau manusia silver.
"Sering saya jumpa gepeng di Pekanbaru ini, sepertinya di setiap jalan, setiap tempat dan setiap waktu ada saja mereka," kata karyawan swasta, Yatma dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (5/11/2023).
Ada juga gepeng yang meminta-minta sambil menggendong bayi. Mirisnya, tidak sedikit pula gepeng tersebut merupakan anak-anak usia sekolah.
Para gepeng tersebut beroperasi di antaranya di Simpang Mal SKA, Simpang Jalan Sudirman-Nangka, di bawah terowongan penyeberangan antara Mall SKA dan Living World, Simpang Tiga Tabek Gadang.
Kemudian di Simpang Tiga Jalan Diponegoro-Gajah Mada, Simpang Empat Jalan Soekarno-Hatta-Durian, Simpang Tiga Jalan Kaharuddin Nasution-Tengku Bey, Simpang Empat Panam, serta Simpang Tiga Soekarno-Hatta-Kaharuddin Nasution atau simpang Arhanud.
Sementara itu, Dinas Sosial Pekanbaru mengaku akan terus melakukan razia terhadap gepeng.
"Kita tetap melakukan razia rutin, tiga kali sehari, malam dua kali,," ujar Kepala Dinas Sosial Pekanbaru, Idrus.
Namun kendala petugas saat melakukan razia adalah para gepeng kerap kucing-kucingan atau menghindar ketika hendak dirazia.
Pihaknya pun bekerjasama dengan dinas terkait untuk mendata dan memberikan penyuluhan terhadap gepeng.
Idrus menyebut jika banyaknya gepeng di Pekanbaru karena ada yang berasal dari luar daerah seperti dari kabupaten/kota tetangga dan bahkan dari luar provinsi.
Ia mengimbau agar masyarakat jangan memberi sumbangan di jalanan untuk mengantispasi menjamurnya gepeng.
Berita Terkait
-
Sekjen PDIP Hasto Lari Pagi di Pekanbaru, Tekankan Pentingnya Kesehatan dan Semangati Anak Muda
-
Bikin Polri Tercoreng: Bripka A Polisi di Riau, Ternyata Otak Jaringan Sabu 1 Kg
-
Kronologis Intimidasi Suporter Terhadap Pelatih PSPS Pekanbaru dan Kurniawan Dwi Yulianto
-
Kurniawan Dwi Yulianto Diintimidasi Suporter, APSSI Pasang Badan
-
Marbot Masjid di Pekanbaru Curi Motor Jemaah, Bodi Kendaraan Sempat Dimodifikasi
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Menhut Serahkan SK Indikatif Hutan Adat di Kuansing, Bahtera Alam Ungkap Potensi Besar
-
6 Mobil Bekas 60 Jutaan Kabin Lega: Penumpang Nyaman, Barang Bawaan Aman
-
5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
-
Sapi Warga Ditemukan Mati di Siak, Diduga Dimangsa Harimau
-
5 Mobil Bekas 100 Jutaan Punya Kabin Lapang, Irit BBM dan Performa Andal