Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 15 November 2022 | 14:00 WIB
Ilustrasi penganiayaan prempuan oleh pacar. [Presisi.co]

SuaraRiau.id - Seorang wanita DW (23) di Pekanbaru diduga menjadi korban penganiayaan sang pacar yang berinisial R. Kejadian tersebut kemudian viral di media sosial baru-baru ini.

Perempuan tersebut membagikan apa yang dialaminya di Instagram pribadinya. Dengan cepat, kabar DW dianiaya pun cepat menyebar di lini masa.

Terbaru, DW melaporkan peristiwa penganiayaan yang dialaminya ke Polresta Pekanbaru.

Menurut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan, pihaknya akan melakukan pemanggilan terhadap pelaku dugaan penganiayaan tersebut.

"Hal tersebut sedang kita tangani untuk peristiwa tersebut. Tentunya terjadi peristiwa ini keributan atau penganiayaan harus didasari dari visum dan keterangan saksi-saksi," ujar Kompol Andrie Setiawan dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (15/11/2022).

Sementara saat ini, Kompol Andrie menyebut pihaknya masih melakukan pendalaman intensif dari korban dan sejumlah saksi dalam kasus ini. Polisi juga akan melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

"Saat ini akan ada upaya untuk pemanggilan terhadap yang bersangkutan (RR) dan dilakukan pemeriksaan," tutup Andrie.

Kasus dugaan penganiayaan ini terungkap dari sebuah video yang viral di media sosial. R diduga melakukan penganiayaan terhadap pacarnya, Kamis (10/11/2022). Ia tak terima korban mengakhiri hubungan dengannya.

Korban berinisial DW akhirnya menempuh jalur hukum dengan membuat laporan ke Mapolresta Pekanbaru pada Jumat 11 November 2022.

Korban menjelaskan peristiwa dugaan penganiayaan itu berawal dari cekcok di antara keduanya. R disebut menjalin hubungan dengan wanita lain.

"Karena dia (R) selingkuh. Itu ketahuan dari chat. Pengakuannya sebatas teman. Kemudian kami pergi keluar ke salah satu tempat hiburan di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru dan di sana saya mendapat perlakuan tidak menyenangkan yaitu penganiayaan," katanya, Senin (14/11/2022).

"Takut bakalan terjadi pertengkaran lagi saya langsung membawa mobil. Saya meminta dia untuk turun agar dia pulang untuk menghindari keributan," ungkap DW.

Namun, tindakan dugaan penganiayaan itu berlanjut di dalam mobil saat keduanya berada di Jalan Dahlia, Pekanbaru.

"Masih di Jalan Dahlia, saya dianiaya di dalam mobil dengan cara rambut saya dijambak, diseret, dipukuli," sambungnya.

Menurut korban, R kerap melakukan penganiayaan terhadapnya hingga dirinya memutuskan untuk melaporkan tindakan kekerasan itu ke pihak kepolisian.

"Aksi penganiayaan sudah sering. Tapi yang ini tidak bisa saya terima. Karena wajah dan kepala serta badan saya dipukul oleh dia (R)," terang DW lagi.

Load More