SuaraRiau.id - BBKSDA Riau melakukan mitigasi usai kemunculan harimau di Desa Teluk Lanus, Sungai Apit, Siak seperti dilaporkan warga.
"Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana dan membangun kembali rasa aman atas keresahan masyarakat terkait munculnya hewan dilindungi itu di wilayah tersebut," kata Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan, Minggu (23/10/2022).
Genman mengatakan, tim mitigasi dipimpin Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I, Sugito dan dengan membawa tim menuju lokasi interaksi negatif harimau sumatera untuk penyelamatan.
Ia menyebutkan, munculnya harimau sumatera di sekitar desa tersebut disebabkan bahwa Desa Teluk Lanus merupakan bagian dari hamparan landskap Semenanjung Kampar dan merupakan salah satu kantong harimau sumatera.
"Di Provinsi Riau populasi harimau sumatera jumlahnya tertinggi di Semenanjung Kampar ini," kata Genman.
Dalam prosesnya, ia menjelaskan, setelah tim tiba di lokasi selanjutnya, tim berkoordinasi dan berdiskusi bersama warga sekitar serta turut mengamati lokasi-lokasi yang dilewati harimau sumatera.
"Informasi yang didapatkan tim, harimau sumatera disebutkan sudah memakan hewan ternak masyarakat," kata Genman.
Sedangkan berdasarkan pengamatan yang dilakukan tim mitigasi, didapati beberapa jejak harimau sumatera yang dekat dengan kandang ayam milik masyarakat.
Selain itu, tim mitigasi juga melakukan proses pengambilan ploting koordinat GPS di sekitar lokasi dilaporkan kemunculan harimau.
"Hasilnya memang di lokasi kemunculan harimau sumatera itu memang terletak di dalam status kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)," jelas Genman.
Selanjutnya, untuk membangun rasa aman bagi masyarakat beraktivitas karena takut ke luar rumah. Tim yang turun kemudian melakukan pemasangan box trap, atas pertimbangan banyaknya temuan jejak harimau sumatera di lokasi.
Genman mengatakan, untuk memancing harimau sumatera muncul, pihaknya menggunakan umpan seekor kambing yang diletakkan di dalam box trap (kotak perangkap).
"Karena hasil pengamatan banyak ditemukan jejak harimau, tim memutuskan memasang jebakan box trap yang di dalamnya dipasang umpan seekor kambing," ungkapnya.
Selain itu, untuk memantau pergerakan harimau jika muncul, tim juga memasang tiga unit camera trap.
"Hingga saat ini berdasarkan hasil cek box trap dan camera trap diketahui masih tetap seperti awal pemasangan," terang Genman. (Antara)
Berita Terkait
-
Penjual Tulang Belulang Harimau Sumatera Dibekuk di Indragiri Hulu
-
Harimau Sumatera 'Siti Mulye Putri Reuko' Dilepasliarkan ke Kawasan Hutan di Gayo Lues
-
Dua Hewan Warga di Lereng Gunung Singgalang Diduga Diterkam Harimau
-
Dua Perambah Hutan Seluas 120 Hektare di Giam Siak Kecil Dibekuk
-
Ada Penemuan Jejak Harimau Sumatera di Agam, Masyarakat Diminta Waspada
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
3 Mobil Bekas Daihatsu untuk Komunitas Anak Muda: Kabin Luas, Irit dan Fungsional
-
5 Mobil Bekas Murah Andalan Toyota, Pilihan Ekonomis Keluarga Indonesia
-
Dukung Sektor Agribisnis, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi SSMS
-
Mengapa Tengku Buang Asmara dari Siak Tak Terpilih Jadi Pahlawan Nasional?
-
Beasiswa PNM untuk Anak Nasabah: Langkah Nyata Dukung Asta Cita Presiden di Pendidikan