Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 21:15 WIB
Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun (bertopi). [Laras Olivia/Riauonline]

SuaraRiau.id - Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun terseret dalam kasus penganiayaan warga yang juga merupakan pengurus organisasi kepemudaan di Riau.

Empat orang mengaku simpatisan Muflihun diduga mengeroyok korban. Belakangan, para tersangka pengeroyokan sudah diamankan Polda Riau.

Mendengar namanya dicatut sekelompok orang yang kini ditahan, Muflihun mengaku tidak memerintahkan atau menyuruh orang untuk memukuli siapa pun.

"Hari ini mungkin kita sampaikan kepada kita semua, saya tidak pernah memerintahkan orang, apalagi menyuruh orang memukul," ujarnya dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (22/10/2022).

Menurut Muflihun, ia tak bisa melarang keinginan orang yang merasa menganggap simpatisan. Ia pun mempercayakan kasus pemukulan ini kepada pihak kepolisian.

"Tidak usah kita ribut-ribut di Pekanbaru ini, masalah ini. Hari ini kita beri kepercayaan kepada polisi, semoga tentunya ke depan bisa selesai dengan baik," jelas dia.

Lebih lanjut, Muflihun berharap tidak ada pihak yang dirugikan dengan aksi pemukulan tersebut. Ia menyampaikan permintaan maaf kepada korban.

"Namanya musibah, harus kita jalankan. Tentunya kita dari pemerintah kota memberi sesuatu tanggapan kepada masyarakat, agar tidak emosional atau membuat isu aneh-aneh," paparnya.

Diketahui sebelumnya, polisi mengamankan empat pelaku penganiayaan terhadap pengurus KNPI Riau, Miftahul Syamsir (33).

Keempat pelaku berinisial, Def (48), HAR (39), DED (44), dan WIS (41), menyerahkan diri ke Polda Riau, Senin, 17 Oktober 2022.

Load More