SuaraRiau.id - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengimbau kesiapsiagaan pemerintah dan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) menghadapi dampak gempa bumi, setelah getaran terjadi di Kepulauan Mentawai.
Suharyanto meminta agar masyarakat yang mengungsi di perbukitan agar dapat kembali ke rumah masing-masing, bagi mereka yang rumahnya tidak mengalami kerusakan struktural atau rusak berat akibat gempa.
Ia memastikan bahwa rentetan gempa bumi yang terjadi tidak memicu tsunami, sebagaimana merujuk pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Rangkaian gempa pada hari Senin (29/8/2022) tidak memicu tsunami, untuk itu masyarakat yang saat ini mengungsi di daerah perbukitan bisa kembali ke rumah masing-masing, bagi yang rumahnya tidak mengalami rusak struktur atau rusak berat akibat gempa," ujar Suharyanto dikutip dari Antara, Selasa (30/8/2022).
Suharyanto mengatakan rumah yang rusak struktur atau rusak berat itu dapat berupa rumah dengan kondisi patah tiang penyangga, kerusakan masif pada dinding dan kerusakan pada penyangga atau penyusun rangka atap. Apabila, menemui kondisi seperti itu, diimbau agar pemilik rumah segera melaporkan kepada BPBD setempat.
"Masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan struktur atau rusak berat dapat melaporkan data kerusakan bangunan tersebut kepada BPBD setempat untuk pendataan," kata Suharyanto.
Lebih lanjut, Suharyanto mengimbau kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan. Peringatan dini gempa bumi dapat diperoleh dengan memanfaatkan barang-barang yang mudah dijumpai di rumah seperti kaleng bekas.
"Pelihara terus kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa susulan. Masyarakat di dalam rumah bisa menyiapkan peringatan dini gempa sederhana dengan menyusun kaleng-kaleng bekas yang disusun bertingkat, sehingga jika terjadi gempa kaleng jatuh dan menimbulkan bunyi sebagai pertanda harus evakuasi keluar rumah," ujar Suharyanto.
Dia mengimbau agar masyarakat memastikan tidak ada barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja dan lain-lain yang bisa menghalangi proses evakuasi keluar rumah saat terjadi gempa.
Terakhir, khusus bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, Suharyanto berpesan agar bisa mengenali ciri gempa yang bisa memicu tsunami.
"Jika gempa berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 30 detik, baik itu dengan guncangan keras maupun mengayun, masyarakat yang berada di daerah pantai agar segera lari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi tsunami," ujar Suharyanto.
Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 6,1 yang terjadi di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Senin (29/8) telah memiliki 13 kali gempa susulan dengan kekuatan dari M 3,5 hingga maksimum M 6,1. Rangkaian gempa tersebut terjadi di segmen megathrust Mentawai yang diketahui menyimpan potensi energi gempa hingga M 8,9, dan berpotensi mampu memicu tsunami.
Data per Selasa pukul 07.00 WIB, dilaporkan satu gedung SMP Negeri 3 Simalegi rusak ringan, satu unit SDN 11 Simalegi rusak berat, satu gedung Puskesmas Betaet rusak ringan, satu gereja rusak ringan, satu gedung aula kantor Camat Siberut Barat rusak ringan dan lainnya masih dalam pendataan.
Guncangan gempa bumi yang dirasakan cukup kuat di Pulau Siberut itu telah memaksa 2.326 warga mengungsi ke perbukitan. Penambahan jumlah pengungsi tersebut dipicu adanya kekhawatiran masyarakat apabila terjadi gempa susulan yang dapat berpotensi tsunami. (Antara)
Berita Terkait
-
Gempa Mentawai Didahului 3 Gempa Pembuka, 10 Susulan
-
Waspada Gempa Susulan, Ribuan Warga Mentawai Pilih Mengungsi
-
Sehari 14 Kali Mentawai Diguncang Gempa, Yang Paling Besar 6,1 Magnitudo
-
Mentawai Kembali Diguncang Tiga Gempa Susulan dalam 13 Menit
-
Gempa Akibatkan Ribuan Warga di Sumatera Barat Mengungsi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Kisah Sukses Nasabah ULaMM Syariah: Berdayakan Usaha Mikro untuk Ketahanan Pangan
-
Registrasi Kartu SIM Wajib Verifikasi Wajah, Begini Respons Warga Pekanbaru
-
3 Mobil Bekas Toyota dengan Captain Seat, Hadirkan Keamanan dan Kenyamanan Ekstra
-
Parkir di Alfamart Pekanbaru Gratis Mulai 1 Januari 2026, Indomaret Kapan?
-
Sejumlah Jalan di Pekanbaru Ditutup saat Malam Tahun Baru, Berikut Daftarnya