Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 06 Juli 2022 | 19:46 WIB
Ilustrasi Harimau Sumatera berkeliaran. [Dok.Antara]

SuaraRiau.id - Penampakan harimau sumatera di Desa Sadar Jaya, Kecamatan Siak Kecil, Bengkalis meresahkan masyarakat setempat.

Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso menemui warga di sana dalam rangka merespons kemunculan hewan dilindungi tersebut.

Kedatangan Bagus Santoso disambut Kades Slamet Widodo beserta aparat desa dan warga. Pada kesempatan tersebut langsung diadakan pertemuan bersama Plt Kepala BBKSDA Riau Hartono dengan menggunakan perangkat video call di Kantor Desa Sadar Jaya, Rabu (6/7/2022).

“Mari bersama kita ambil langkah yang terarah terhadap munculnya Mbahe (harimau). Tetap tenang dan kita ikuti arahan dari BBKSDA” ujar Bagus dikutip dari Antara, Rabu (6/7/2022).

Plt Kepala BBKSDA Riau Hartono kepada warga mengimbau agar tetap waspada dengan cara setiap melakukan aktivitas dengan berkelompok, hewan ternak juga harus dikandangkan.

“Usahakan jangan sendirian dan kandangkan hewan ternak karena itu dapat memancing datangnya Harimau,” kata Hartono.

Hartono juga menyampaikan pihaknya dari BBKSDA telah memasang kamera di sejumlah lokasi untuk memastikan keberadaan harimau.

Sekaligus untuk mengambil langkah berikutnya baik untuk keselamatan warga maupun keberadaan harimau.

Hartono juga mengimbau kepada warga untuk tidak anarkis dengan memasang jerat.

"Mari kita sama sama saling menjaga agar tak terulang kembali matinya harimau di Bandar Laksamana. Tolong jangan pasang jerat yang akan berakibat luka sampai matinya harimau. Kami akan datang untuk ketenangan masyarakat dan juga keberlangsungan Harimau” imbuhnya.

Kades Slamet Widodo mengakui warganya resah tidak tenang beraktititas. Karena temuan jejak harimau nyata adanya. Bahkan warga ada yang nampak dan mendengar suaranya.

“Terus terang kami tak tenang, tapi kami tetap jalankan aktivitas seperti arahan dari BBKSDA” kata Kades.

Kemunculan harimau dan warga lebih senang memanggilnya dengan sebutan “Mbahe” karena tetap rasa hormat kepada Raja Hutan ditandai dengan heningnya desa diantaranya tidak ada suara burung, monyet menghilang. Kemunculan Mbahe juga dijadikan peringatan bagi warga untuk berbuat kebaikan dan menjauhi pantang larang.

Warga berterima kasih atas perhatian pemerintah khususnya BBKSDA Riau yang telah mengambil langkah langkah sesui dengan tugas pokok dan fungsinya. Semoga “Mbahe” tidak datang lagi. (Antara)

Load More