SuaraRiau.id - Sejumlah bahan pokok mengalami kenaikan cukup signifikan di Pekanbaru. Hal ini berimbas pemilik rumah makan menaikkan jualannya.
Salah satu warung makan di Panam tepatnya di depan Kampus UIN Suska Riau Pekanbaru menempelkan kertas bertuliskan "Mulai hari ini Kamis 16 Juni 2022, Rp11.000".
Salah seorang pembeli yang merupakan mahasiswa, Rahmad memaklumi kenaikan tersebut lantaran harga bahan pokok di pasaran yang meroket.
"Biasanya memang cuma Rp10.000. Udah naik. Tapi kami maklum karena di semua tempat rata-rata memang segitu. " katanya kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (25/6/2022).
Namun, Rahmad mengaku porsi yang diberikan memang terlihat lebih sedikit dibanding biasanya, terutama cabai.
"Tapi sepertinya porsinya emang lebih sedikit. Padahal Ampera ni kan kita kenal makanan anak kos yang mengenyangkan bagi mahasiswa, karena melimpah kali. Sebenarnya itu porsi seharusnya kalau kita makan, pas. Yang biasa di jual itu emang agak berlebihan aja. Cumakan karena kita terbiasa banyak jadi seperti ada yang beda. Itulah semenjak bahan pokok naik kita susah cari makan kenyang, puas enak dan murah," terang dia.
Rahmad meminta pemerintah segera menyelesaikan permasalahan ini, sebab warung makan menjadi tempat yang paling banyak dirugikan.
"Kalau saya sih lebih kasihan sama pedagang ya. Mereka serba salah mau naikkan harga. Kalau kemahalan, orang jadi kabur, dinaikkin dikit untung enggak banyak. Ngurangi porsi orang komplen. Jadi antara pedagang sama pembeli memang harus saling memaklumi. Sekarang ini kita fokusknya bagaiman solusi pemerintah," tegasnya.
Sementara itu, pedagang nasi Ampera lainnya, Nia menyebut masih menjual harga seperti biasa, khususnya bagi mahasiswa.
"Masih sama kalau untuk mahasiswa Rp10.000. Cuma kami naikkan untuk yang berkeluarga Rp12.000. Di situlah lagi kami cari untung," tuturnya
Diungkapkan Nia, naiknya harga cabai saat ini memang di luar dugaan karena lebih mahal dibanding harga ayam.
"Dulu makan pakai cabai aja tu sebagai bentuk dari penghematan. Tapi sekarang daging ayam lebih murah," jelas dia.
Kendati demikian, Nia mengungkapkan tidak kehilangan pelanggan sebab mahasiswa kebanyakan memilih untuk membeli makanan jadi.
"Nah orang lebih milih beli lauk karna dah dalat sayur kuah sama cabe nih. Apalagi sayur juga lagi mahal," sebutnya.
Berita Terkait
-
Pria Ditegur Ibu-Ibu di Warung Prasmanan karena Porsi Makannya, Dibela Warganet
-
Sepulang Ambil Rapor dari Sekolah, Bocah SD di Pekanbaru Tewas Tertabrak Truk
-
Resep Cumi Asin Cabai Hijau, Semakin Nikmat dengan Bahan Tambahan Petai
-
Reuni Akbar dan Pelantikan IKA USU Wilayah Riau, Alumni Segera Merapat
-
Harga Naik Terus, Cabai Jadi Penyumbang Terbesar Inflasi Bulan Juni
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar
-
BPK Ungkap Tunda Bayar Pemprov Riau Capai Rp1,7 Triliun
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp770 Ribu, Semoga Beruntung!