SuaraRiau.id - Rektor ITK Budi Santosa belakangan menuai sorotan usai unggahan membahas wanita berjilbab dinilai rasis dan diskriminatif.
Budi Santosa Purwokartiko mendapat banyak kecaman terkait pernyataannya tersebut. Namun, belakangan, Guru Besar tersebut menyampaikan klarifikasi soal postingannya yang viral itu.
Profesor Budi Santosa mengungkapkan alasan kenapa dirinya memakai kata-kata 'manusia gurun'.
Ia menegaskan tak ada niatan dia menyinggung SARA atau merendahkan perempuan berjilbab dengan memilih frasa manusia gurun.
Profesor Budi Santosa merasa postingannya yang berisi frasa manusia gurun dipelintir atau juga banyak yang menambah-nambahi sehingga jauh dari maksud yang ia sampaikan.
Dia mengatakan dalam postingannya itu bercerita, ternyata semua 12 mahasiswi yang ia wawancarai kebetulan tak pakai kerudung.
Pada postingannya, Profesor Budi Santosa tidak menuliskan kerudung tapi menggunakan frasa penutup kepala ala manusia gurun.
"Itu adalah opini pribadi saya ya, tidak sebagai rektor. Maksud saya tidak ingin merendahkan orang yang pakai jilbab atau diskriminasi tidak ada maksud itu, saya hanya bercerita saja kebetulan kok ke-12-nya (mahasiswi) itu nggak pakai kerudung," kata Profesor Budi dikutip Hops.id--jaringan Suara.com, Senin (2/5/2022).
Ia pun menjelaskan kenapa dia menggunakan frasa manusia gurun dalam postingannya. Gegara frasa ini, publik jadi mengencamnya serta menudingnya intoleran diskriminatif.
Profesor Budi mengatakan tidak ada kebencian dalam postingannya itu, meski dia menggunakan manusia gurun.
"Mereka itu sangat salah paham. Saya menggunakan (kalimat) yang jadi masalah kan, mereka tidak ada yang pakai kerudung ala manusia gurun kan ya? Jadi maksud saya tidak seperti orang-orang yang pakai tutup-tutup, kaya orang Timur Tengah yang banyak, pasir, angin, panas gitu ya," katanya.
Profesor Budi berdalih dalam postingannya dia malah mengingatkan mahasiswi yang ia wawancarai untuk berpola pikir jangan sempit gitu, jangan cuma memandang penampakan luar saja bukan substansi yang dikedepankan.
Berita Terkait
-
Rektor Dituding Rasis Gegara Unggahannya di Facebook, Kampus ITK Buka Suara
-
Rasis ke Wanita Berjilbab, Rektor ITK Budi Santosa Purwokartiko Didesak Dicopot
-
Polemik Tulisan, Kemendikbudristek akan Periksa Rektor ITK Budi Santosa
-
Rektor Budi Santosa Purwokartiko Rasis soal Jilbab, Akun Kampus Banjir Kecaman
-
5 Fakta Rektor ITK yang Dituding Rasis Gegara Unggahannya di Facebook
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Bantu Penanganan Stunting, PNM Lindungi 7.000 Anak Prasejahtera
-
3 Link DANA Kaget Senilai Rp435 Ribu buat Modal Malam Minggu
-
Perkuat Silaturahmi, PNM Ajak Keluarga Karyawan Tebar Kebaikan
-
Amplop DANA Kaget Hari Ini Senilai Rp575 Ribu, Klik 3 Linknya!
-
Presiden Prabowo Kasih 13 Sapi Kurban untuk Masyarakat Riau