SuaraRiau.id - Bulan Ramadhan merupakan bulan penuh berkah dan pengampunan. Setiap Muslim pastinya ingin berlomba meriah pahala berlipat.
Dalam berpuasa Ramadhan, umat Islam pastinya berusaha menghindari hal-hal yang membatalkan ibadah tersebut. Tak hanya menahan lapar dahaga, puasa juga menjadi momentum untuk meninggalkan maksiat.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah hadis Rasulullah yang beliau sampaikan beberapa abad silam.
Rasulullah bersabda yang artinya, “Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga” (HR An-Nasa’i).
Hadis di atas secara jelas memberikan suatu pengertian bahwa betapa banyak orang melakukan puasa dan sukses mencegah dirinya dari hal-hal yang membatalkan puasa, hanya saja tidak mendapatkan pahala.
Lantas apa saja penyebab yang bisa menghilangkan pahala puasa? Berikut ini penjelasan Habib Zain bin Smith mengutip laman NU Online.
Dalam kitab al-Fawaidul Mukhtarah li Saliki Tariqil Akhirah, Habib Zain bin Smith memberikan tiga penafsiran terkait ayat di atas, antara lain:
Pertama, orang berpuasa tapi tidak meninggalkan pekerjaan-pekerjaan yang bisa menghilangkan pahala puasa, seperti, menggunjing orang lain, mengadu domba, dan berbohong. Alasan ini sebagaimana yang disampaikan oleh Rasulullah dalam sebuah hadistnya.
Rasulullah bersabda yang artinya: "Lima hal yang bisa membatalkan pahala orang berpuasa: membicarakan orang lain, mengadu domba, berbohong, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu” (HR Ad-Dailami).
Kedua, dalam hati orang yang berpuasa ada sifat riya’ (ingin dipuji oleh orang lain) atau merasa bahwa dirinya lebih baik dari yang lain. Ini juga dapat menghilangkan pahala puasa.
Untuk poin ini, Habib Zain bin Smith menyampaikan suatu hikayat.
Pada suatu hari ada seseorang yang menghadiri majelis Syekh Abdul Qadir al-Jilani, kemudian dihidangkan di hadapannya suatu makanan.
Syekh Abdul Qadir berkata, “Makanlah!”
“Saya puasa,” jawab orang tersebut.
“Makanlah! Saya akan menjamin pahalamu satu hari penuh dan diterima di hadapan Allah subhanahu wata’ala,” lanjut Syekh Abdul Qadir. Ternyata orang tersebut tidak mau.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Viral Penceramah Mengaku Kiai Makrifat, Memperbolehkan Merokok dan Berhubungan Suami-Istri saat Puasa Ramadhan
-
Dokter Sarankan Olahraga Saat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan Maksimal 1 Jam
-
Ini Tips Menjaga Kulit Sehat Saat Menjalankan Ibadah Puasa di Bulan Ramadhan
-
Nonton Bokep Apakah Bisa Membatalkan Puasa? Ini Hukum dan Dampaknya
-
6 Makanan Buka Puasa Khas Gresik yang Menggugah Selera, Ada Kolak Ayam
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami
-
Selamat! Kamu Mendapatkan 4 Cuan DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar