Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 07 April 2022 | 04:42 WIB
Proses evakuasi warga tewas diterkam harimau di Bengkalis. [Ist]

SuaraRiau.id - Seorang petani, Indra (30) pemburu rusa di Seberang Pulau Teluk Padi KM 68 Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Bengkalis tewas diduga dimangsa harimau.

Korban yang sebelumnya sempat hilang seharian dan tidak pulang ke rumah itu ditemukan tewas mengenaskan dengan sejumlah luka.

Kepada keluarganya, pria tersebut pamitan untuk pergi ke kebun sekaligus mengecek jerat rusa yang telah dipasang.

Namun nahas, saat tak pulang-pulang ke rumah, warga Desa Tasik Tebing Serai ini ditemukan sudah jadi mayat. Warga yang ramai-ramai menyusul keberadaan korban mendapatinya dengan kondisi yang mengenaskan, Rabu (6/4/2022).

Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko melalui Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika menjelaskan, bahwa korban ditemukan pada Rabu sekitar pukul 10.00 WIB, dalam kondisi sudah tak bernyawa.

"Kondisi korban ditemukan sudah keadaan tidak bernyawa dalam semak belukar posisi badan terlentang. Anggota kepala dan badan keadaan terpisah jarak 1,5 meter," kata Kapolsek, dalam keterangan resminya, Rabu (6/4/2022).

Selain itu, saat ditemukan pria ini dengan kondisi pundak kiri dan kanan koyak dimakan binatang buas yang disinyalir adalah harimau sumatera.

"Kondisi mayat ditemukan 20 meter dari tempat jeratan Rusa," jelasnya.

Mayat pria itu ditemukan bermula saat Kapolsek Pinggir, Kompol Maitertika mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa ada anggoya masyarakat yang meninggal dunia akibat diserang binatang buas.

Selanjutnya Kapolsek memerintahkan anggota opsnal dan unit Intelkam untuk mengecek kebenaran informasi tersebut dan sekira 13.00 WIB barulah diketahui informasi tersebut benar.

"Sekira Rabu pukul 14.00 Wib team opsnal, unit Intelkam dan bhabinkamtibmas telah sampai di rumah duka (rumah orang tua korban) yang berada di KM 58 Desa Tasik Serai Timur Kecamatan Tualang Muandau. Pada saat itu mayat korban telah dimakamkan oleh pihak keluarga, selanjutnya team menginterogasi saksi-saksi yang ikut ke TKP," ungkapnya.

Menurut keterangan saksi kepada polisi, bahwa korban merupakan warga Km 68 Desa Tasik Tebing punya pekerjaan sebagai petani ladang dan penjerat rusa.

"Korban sebelumnya berangkat dari rumah menuju ladangnya pada hari Selasa 5 April 2022 sekira pukul 06.00 WIB, dimana korban pamit dengan istrinya untuk pergi ke seberang pulau Teluk Padi untuk membersihkan ladang dan melihat jerat rusa," kata Kapolsek.

Maitertika menjelaskan bahwa saat berangkat itu, korban sempat berjumpa mertua perempuan dan tersenyum. Sampai pada Selasa sekira pukul 18.30 WIB korban belum juga pulang ke rumahnya, sehingga istri korban mencoba menghubungi namun HP tidak diangkat.

Pencarian korban cukup dramatis
Pada malam harinya, sekira pukul 23.00 WIB masyarakat gabungan KM 68 dan 58 sebayak 50 orang bersama-sama berangkat menuju seberang pulang teluk padi menggunakan perahu bot untuk mencari korban.

Pencarian korban dilakukan hingga pukul 02.00 WIB, namun korban tidak ditemukan juga.

Hal ini juga disebabkan hambatan alam. Sebab, lokasi korban tewas itu berada di seberang pulau yang hanya bisa ditempuh menggunakan perahu pompong.

Lalu pada keesokan harinya, Rabu 6 April 2022 sekira pukul 07.00 WIB masyarakat gabungan KM 68 dan 58 sebanyak 100 orang kembali berangkat menggunakan perahu bot untuk mencari korban.

Sesampai di TKP masyarakat menyebar dan berhasil menemukan mayat korban dengan posisi terlentang dan kepala terpisah dengan jarak 1,5 KM.

"Di TKP juga ditemukan ada jejak tapak kaki diduga binatang buas (harimau), mayat korban ditemukan berjarak dari 20 meter dari jerat rusak, di semak belukar. Di TKP juga ditemukan ada 1 ekor rusa yang terjerat," ungkap Kapolsek.

Selanjutnya oleh warga mayat korban di TKP diangkat lalu dibungkus kain lalu dibawa dengan perahu bot menuju rumah orang tuanya di KM 58 Desa Tasik Serai Timur.

Kapolsek mengungkapkan, dugaan sementara kematian korban disebabkan oleh harimau, hal itu diperkuat lantaran korban berangkat sendirian menggunakan perahu bot menuju ladangnya dengan menyebrangi danau Tasik.

"Karena korban tidak pulang selanjutnya dicari bersama-sama oleh masyarakat kampung dan ditemukan sudah keadaan mayat dengan kepala terpisah dan pundak keadaan tercabik binatang buas," tuturnya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More