Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Jum'at, 11 Maret 2022 | 16:37 WIB
SPBU Meranti (foto: Antara)

SuaraRiau.id - Kendaraan dinas di lingkungan di Riau dilarang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi terutama jenis biosolar.

Hal itu disampaikan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengingat saat ini bahan bakar tersebut sedang langka.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau SF Hariyanto di Pekanbaru, Jumat, mengatakan saat ini antrean panjang dan kemacetan hampir di setiap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah setempat.

Dia bahkan mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tidak menerima bukti pembayaran pengisian BBM menggunakan biosolar, kecuali kendaraan untuk pelayanan umum.

Baca Juga: 12 Kabupaten/Kota di Riau Dapat Kucuran Dana Rp17,2 Miliar Tahun Ini

"Mobil plat merah tidak boleh mengisi biosolar, edaran ini sudah kami sampaikan ke OPD agar tidak menerima bukti pembayaran BBM biosolar," katanya.

Kebijakan ini juga menindaklanjuti Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 191 Tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran BBM.

Lebih lanjut, SF Hariyanto mengatakan permasalahan kelangkaan biosolar di sejumlah SPBU perlu segera ditindaklanjuti, apalagi sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan, dimana kegiatan angkutan barang sangat tinggi.

"Teknisnya akan dirapatkan lagi nanti kita ajak Forkopimda, dan usulkan saran salah satunya penjagaan polisi di SPBU pengawasan kendaraan," ujarnya.

SF Hariyanto menjelaskan, bahwa rapat bersama PT Pertamina telah digelar kemarin merupakan awal untuk membahas materi yang akan disampaikan dalam rapat lanjutan bersama Gubernur Riau dan Forkopimda Riau guna mengambil langkah kebijakan lebih lanjut.

Baca Juga: Sering Curi Pakaian Dalam Perempuan, Laki-laki Ini Dibekuk Warga Bina Widya Pekanbaru

"Artinya kita sudah membahas, memang terdapat kelangkaan solar, kita lihat di seluruh SPBU ini banyak yang antri," tutupnya.

Sebelumnya, Pertamina menyatakan pasokan biosolar di wilayah Riau dikurangi 6-9 persen sehingga stok di SPBU cepat habis.

Kelangkaan solar juga terjadi banyaknya pengguna mobil tergolong mewah dan truk industri menggunakan biosolar yang merupakan BBM bersubsidi.

Load More