Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 26 Januari 2022 | 11:17 WIB
Sebuah truk sawit melewati portal di Jalan Gajah Mada, Duri, Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Dalam hal ini, mengulik aduan masyarakat Sebanga mengenai pemasangan portal di Jalan Gajah Mada yang sebelumnya disampaikan pada rapat bersama ketua Komisi II, sesuai janji DPRD mengatur pertemuan yang dihadiri pimpinan dan anggota komisi-komisi, dinas terkait, pihak kecamatan dan masyarakat pada Senin (24/1/2022) kemarin.

Masyarakat yang menolak adanya portal mengadukan dampak negatif dari segi perekonomian dan investasi yang dirasakan masyarakat sebanga.

Sementara masyarakat yang mendukung menganggap portal membantu mengurangi debu, mengurangi resiko kecelakaan dan memperpanjang umur jalan.

Plt. Kepala Dinas Perhubungan Djamaludin yang diundang hadir untuk memberikan penjelasan. Dia menceritakan kronologi pemasangan portal, yaitu berdasarkan keluhan dari masyarakat mengenai debu, kerusakan jalan dan kerawanan lalu lintas yang disampaikan kepada bupati dan melalui Musrenbang.

"Tidak ada kepentingan lain pemerintah membangun portal tersebut, semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat. Untuk itu, dimohon dukungan semua pihak demi terjaganya Jalan Gajah Mada," kata Djamaluddin.

Anggota Komisi I Sanusi mengatakan pertemuan ini tidak untuk mencari pihak yang benar dan yang salah, namun mencari solusi terbaik.

Menurutnya ada 3 aspek penting yang perlu diperhatikan saat pembangunan portal yaitu aspek sosiologis, ekonomis dan yuridis.

Dalam pertemuan tersebut, wakil rakyat lain, Al Azmi menginginkan permasalahan plus minus pembangunan portal ini dibicarakan dengan kepala dingin karena apa yang disampaikan kedua belah pihak sama-sama benar.

Menutup pertemuan dengan masyarakat, pemimpin rapat Ruby Handoko alias Akok meminta masyarakat untuk bersabar, apa-apa yang disampaikan melalui forum rapat tersebut akan dikoordinasikan dan dikomunikasikan kembali bersama dinas teknis.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More