Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 05 Januari 2022 | 16:30 WIB
MTQ Siak yang digelar 12-16 Desember 2021 di Kampung Merangkai, Kecamatan Dayun. [Ist]

Sementara itu, Camat Dayun Novendra Kasmara sebagai tuan rumah mengatakan dia tidak terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.

“Kami fokus memperjuangkan sebagai tuan rumah bagaimana kami bisa mendapatkan juara,” kata Novendra.

Dan hasilnya cukup memuaskan, sebab Kecamatan Dayun meriah juara II mengalahkan 12 kecamatan lainnya.

“Capaian ini sesuai harapan kami. Kami akan berusaha menjadi yang terbaik pada iven berikutnya,” ucapnya.

Dikatakan Novendra bahwa dia menurunkan tim untuk membangun suksesnya kegiatan tersebut. Bahkan dia juga ikut membantu mencarikan penginapan para kafilah dan juri di ruang rumah warga.

"Saya rasa untuk soal menginap banyak teman-teman yang puasa dikarenakan masyarakat Dayun yang sangat ramah," klaim Novendra.

Terkait honor, semua dibayarkan usai kegiatan tersebut. Dan terkait hal itu, tidak ada keluhan dari timnya. Sebab tujuan timnya turun untuk menyukseskan MTQ kabupaten.

"Kalau soal honor atau keuangan panitia dan tim lainnya saya tidak bisa komen karena kami fokus mensukseskan acara tersebut," tutur Novendra.

300 panitia dibayar Rp300 ribu per hari
Salah seorang panitia yang tak mau disebutkan namanya mengatakan mendapatkan honor di angka Rp 2 juta. Sebab mereka bekerja sebelum MTQ dimulai hingga selesai.

“Kami bekerja tujuh hari, honor per hari Rp300 ribu, jadi sepekan Rp 2 juta sudah dipotong pajak,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan panitia ada 300 orang, jumlah itu belum ditambah dengan dewan hakim. Sementara untuk gaji dewan hakim dibayarkan per jam.

Menurutnya, honor depan hakim lebih tinggi lagi dan jumlah dewan hakim puluhan orang.

“Terkait seragam panitia tahun ini kami hanya dibagi bahan, model dan upah jahit bayar sendiri. Sementara tahun sebelumnya upah jahit juga dibayarkan,” tegasnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More