Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 20 November 2021 | 09:19 WIB
Kapal Kato peninggalan Sultan Siak terlihat tak terawat di Komplek Istana Assereyah Al Hasyimiah. [ANTARA/HO-FB Raja Laksamana]

"Jika mau refocusing, rasionalisasi anggaran di kemudian hari ya silakan. Tetapi anggaran untuk Kapal Kato jangan diganggu-ganggu, jika diganggu artinya Pemkab Siak mengajak perang masyarakat, dan sudah jelas kami siap untuk itu," tegas Joko.

Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Asni membenarkan telah bertemu dengan masyarakat dan PCBS untuk membahas Kapal Kato. Ia tidak menafikan kondisi Kapal Kato yang memprihatinkan sehingga dikritik masyarakat.

"Saya tidak menganggap ini sebuah polemik tetapi ini kritik yang membangun serta narasi yang konstruktif dari masyarakat. Justru saya berterima kasih adanya perhatian yang besar untuk khazanah benda cagar budaya kita," kata Fauzi.

Ia menampung ide dan usulan masyarakat dalam pertemuan itu dan akan melaksanakan dua solusi konkret untuk perawatan Kapal Kato. Dalam waktu dekat ini ia dan staf Dinas Pariwisata Siak akan bergotong royong bersama masyarakat dalam rangka membersihkan Kapal Kato.

"Kita juga menganggarkan untuk pengecatan dan perawatan pada APBD Siak 2022, kami berharap anggaran ini tidak dicoret. Pengusulan anggaran ini juga kami prioritaskan," sebut dia. (Antara)

Load More