SuaraRiau.id - Video pengakuan seorang mahasiswi diduga mendapat pelecehan seksual dosen pembimbing skripsi viral di media sosial pada Kamis (4/11/2021).
Dalam video tersebut, sang mahasiswi mengaku dipegang dan dicium usai dirinya menemui oknum dosen yang juga dekan di salah satu kampus ternama di Riau.
Terkait itu, UPT Perlindungan Perempuan dan Anak di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pekanbaru siap memberi pendampingan.
Kepala DP3A Kota Pekanbaru, Chairani mengaku siap mendampingi korban. Namun ia masih menanti fakta dari dugaan pelecehan yang menimpa mahasiswi tersebut.
Kasus ini pun mencuat usai video pengakuan korban beredar di media sosial Instagram.
Chairani mengatakan siap mendampingi apabila korban melaporkan hal ini ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Pekanbaru. Pihaknya bakal menelusuri lebih lanjut seiring fakta yang ada.
"Kita masih menanti fakta dari kejadian ini, apalagi informasinya simpang siur. Namun kita siap mendampingi korban bila nantinya membutuhkan pendampingan dari tim," terangnya kepada Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Kamis (4/11/2021).
Ia menyayangkan bila kejadian itu memang dilakukan oleh oknum akademisi di perguruan tinggi. Maka pihaknya siap menfasilitasi secara kekeluargaan terkait dugaan kasus tersebut.
Chairani berharap kalangan kampus mestinya menghormati harkat dan martabat wanita. Apalagi diduga pelaku merupakan akademisi dan korban merupakan mahasiswi.
Chairani menyebut, mahasiswi itu mestinya mendapat perlindungan karena tengah menempuh pendidikan di kampus.
"Korban juga sedang berupaya menuntaskan studinya di kampus itu. Ini mahasiswinya, mestinya mendapat perlindungan. Takutnya dengan kejadian ini berdampak kepada psikis korban," paparnya.
Pihaknya siap menindaklanjuti bila korban melayangkan laporan ke UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Kota Pekanbaru di DP3A Kota Pekanbaru. Mereka juga siap menelusuri dugaan pelecehan di kampus tersebut.
"Kita akan telusuri dulu seperti apa kejadiannya, maka kita imbau semua pihak agar menghargai harkat dan martabat perempuan dalam segala situasi," imbuhnya.
Sebelumnya, media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang mahasiswi kampus ternama di Riau yang mengaku mengalami dugaan pelecehan seksual oleh dosen pembimbing skripsi
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @komahi_ur itu, mahasiswi mengaku berkuliah di salah satu jurusan universitas ternama di Riau.
Ia kemudian menjelaskan tentang kronologi peristiwa yang tak mengenakkan tersebut. Korban menyebut peristiwa itu terjadi pada 27 Oktober 2021 pukul 12.30 WIB
Kala itu, korban menemui dosen yang juga merupakan dekan untuk melakukan bimbingan proposal skripsi.
Mahasiswi itu mengaku bahwa dalam ruangan dekan hanya ada dia dan sang dosen pembimbing.
Dalam pertemuan itu, sang dosen berinisial SH itu mengawali pertanyaan kepada mahasiswi tentang kehidupan pribadi.
Dalam percakapan selama bimbingan, mahasiswi itu mengaku tak nyaman lantaran kerap menyebut kata-kata " I love you".
Meski demikian, akhirnya proses bimbingan skripsi berjalan dengan lancar. Namun hal tak terduga terjadi lagi saat ia berpamitan dengan sang dosen.
"Namun beliau (dosen SH) langsung menggenggam kedua bahu saya. Mendekatkan badannya kepada diri saya," tuturnya dalam video.
Dosen SH lalu menggenggam dengan kedua tangannya lalu dan mencium pipi mahasiswi tersebut. Tak hanya itu, SH juga sempat berkata," mana bibir, mana bibir," di depan korban.
Gara-gara itu, mahasiswi tersebut merasa ketakutan dan mendorong dosen tersebut. Namun, SH berkata," Ya udah kalau tak mau,".
Mahasiswi yang mengaku ketakutan tersebut lalu meninggalkan ruangan bimbingan itu dengan segera. Ia mengaku trauma dengan perlakukan tersebut.
Setelah itu, ia menghubungi salah satu dosen yang lain melaporkan kasus tersebut, korban mendapatkan intimidasi berupa seruan verbal.
Korban mengungkapkan bahwa kejadian yang dialaminya bukan merupakan peristiwa biasa. Ia meminta kasus tersebut mendapat perhatian serius.
Video yang berdurasi 13 menit lebih itu sudah dilihat 132.956 orang dan dibanjiri 5 ribu lebih komentar. Banyak yang mendukung kasus pelecehan seksual diungkap.
Berita Terkait
-
Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Apa Itu Catcalling? Bikin Aviani Malik Semprot Pendukung Paslon di Debat Pilkada Tangsel 2024
-
Pernikahan Bukan Solusi bagi Korban Pelecehan Seksual, Hanya Nambah Masalah
-
Hanya Bayar Listrik 40 Ribu per Bulan! Ini Keajaiban PLTS di Pulau Terpencil
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Jelang Pencoblosan, Kapolres Ajak Semua Paslon Pilkada Siak Olahraga Bersama
-
Beli Rumah Lebih Mudah, Ayo ke KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya
-
Kasus Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Kompolnas Minta Polda Selidiki Penyebab
-
Fadel Sebut Elektabilitas Alfedri-Husni Tertinggi, Singgung Lembaga Survei Tak Kredibel
-
Lewat Vokasi, PHR-Pemprov Riau Sinergi Tingkatkan SDM Masyarakat