Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Sabtu, 30 Oktober 2021 | 23:46 WIB
Sejumlah warga masyarakat adat Sakai yang tergabung dalam Kelompok Pertanian Terpadu Masyarakat Sakai Pematang Pudu (KPTMS-PP) memperbaiki kolam ikan yang mereka pelihara. [Suara.com/Panji Ahmad]

Pria yang akrab disapa Prea ini menjelaskan, langkah jitu selanjutnya yaitu melakukan skill up atau memperluas jaringan dari kelompok pertanian terpadu masyarakat Sakai Pematang Pudu ke kelompok pertanian Sakai lainnya di perbatinan-perbatinan Sakai di Duri, Kabupaten Bengkalis.

Lantas yang kedua, juga akan meningkatkan pengetahuan dan kemapuan kelompok pertanian Sakai ini ke ranah digital marketing, karena Prea sadar bahwa dunia saat ini dan ke depan sudah menganut sistem digitalisasi.

"Mereka akan diberdayakan di dunia digital marketing. Contoh kecilnya, nanti akan diajari bagaimana menggunakan instagram dan facebook market, lalu bagaimana cara mengambil foto barang yang menarik untuk dijual. Marketing skill-nya itu yang kita tingkatkan," ungkap Prea.

Saat masa sulit akibat bencana 2017 yang dialami kelompok pertanian Sakai terpadu, Prea mengakui, mereka mampu secara mandiri untuk bangkit dan berkembang lagi.

Baca Juga: Kisah Orang Sakai Lulusan S2 Jerman, Hapus Stigma Terasing dan Tertinggal

"Dari segi efektivitas program pembinaan ini kami rasa sudah efektif sekali, kemandirian mereka itu sudah muncul dan plan mereka dengan Pertamina akan mengimplementasikan best management practices pertanian terpadu ke kelompok tani Sakai lainnya," ungkapnya.

Sementara itu, pemerhati ekonomi dan sosial, Mukhlis menilai keberadaan program CSR dengan memberdayakan masyarakat asli Riau merupakan salah satu langkah jitu dalam peningkatan ekonomi dan pemberdayaannya.

"Langkah itu merupakan program yang tepat dalam memberdayakan masyarakat dari kalangan petani Suku Sakai. Selain ekonomi mereka meningkat, juga berdaya dan memiliki kemampuan untuk kehidupan yang lebih baik," tutur pengajar perguruan tinggi swasta di Riau ini.

Menurutnya, ada dua hal yang didapat oleh masyarakat Sakai lewat program pemberdayaan pertanian terpadu itu.

Pertama, kemandirian. Hal ini merupakan efek jangka panjang yang didapat mereka ketika mendapatkan stimulus. Kemudian kedua dari segi ekonomi, yaitu peningkatan taraf hidup. 

Baca Juga: Innalillahi, Tokoh Sakai Riau Mohammad Yatim Meninggal Dunia

"Mungkin yang dulunya hidup sedikit kurang dari segi ekonomi, ketika dapat pemberdayaan pertanian ini, mereka bisa memanfaatkannya, dan hasilnya tentu tak sia-sia," ungkapnya.

Load More