Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 22 September 2021 | 19:52 WIB
Pelaku penyerangan ustaz di Batam (foto: suara.com/partahi)

SuaraRiau.id - Pelaku penyerangan ustaz di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sudah ditahan. Ia diduga memang Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ).

Menurut Kabidhumas Polda Kepri Kombes Pol Harry Goldenhardt, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarganya di kampung halaman.

"Iya benar, keluarganya mengatakan ia mengalami gangguan," ujar Harry dikutip dari Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (22/9/2021).

Pelaku penyerangan ustaz di Batam asyik main HP saat berada di kantor polisi. [Ist/Dok Batamnews]

Dari penuturan keluarga, pelaku berinisial H tersebut sudah 3 tahun mengalami sakit. Tersangka sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa yang berada di wilayah Aceh.

Tak hanya itu, pelaku penyerangan ustaz juga sempat melarikan diri sebanyak 2 kali ketika menjalankan perawatan di rumah sakit tersebut.

Meski begitu, Kepolisian Polresta Barelang juga masih melakukan serangkaian penyelidikan. Pemeriksaan terhadap pelaku juga tetap akan dilakukan guna untuk menelusuri data pelaku melalui metode pengenalan wajah oleh tim Inafis.

Saat ini pelaku masih ditahan di Polresta Barelang guna penyelidikan lebih lanjut.

Secara terpisah, Ustaz Abu Syahid Chaniago, korban penyerangan, mengungkapkan bahwa kasus seperti ini tidak hanya terjadi padanya saja, melainkan sudah ada kasus-kasus sebelumnya yang serupa.

Namun hampir semuanya berakhir sama, bahwa pelaku disimpulkan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

“Startnya diserang, pas masuk ke ranah hukum finishnya depresi ODGJ, dan lain sebagainya. Tapi kalau saya nggak ingin berkomentar itu, tapi silahkan simpulkan sendiri,” ujar Ustaz Chaniago kepada Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (22/9/2021).

Ustaz Chaniago mengaku melihat secara langsung gelagat pelaku saat akan menyerang. Menurutnya pelaku dalam keadaan normal.

“Saat melakukan aksinya di video itu dalam keadaan normal, dengan kuat, fokus, terarah dan akurat. Jadi sasarannya jelas. Kalau orang gila kan, tau kayak apanya. tapi ini fokus dan akurat. Kemudian orang depresi itu kan nggak akan seperti itu, jadi tanggapan saya pribadi kurang setuju kalau dikatakan depresi,” terang Ustaz Chaniago.

Ia menyebut bahwa pelaku saat melakukan aksinya terlihat waras dan normal.

“Jadi yang saya alami dan saya lihat, dia melakukan aksinya dalam keadaan waras, normal, nggak ada tanda-tanda ODGJ atau sakit jiwa dan semua orang boleh bersaksi tentang itu saat kejadian,” kata Ustaz Chaniago.

Bahkan, kata dia, pada saat sebelum masuk dan menyerang dia, pelaku sempat melakukan aksi yang membuat dia berfikir bahwa pelaku bukanlah ODGJ.

“Dia masuk ke dalam masjid, dari pintu sebelah kanan masjid. kemudian masuk dalam masjid dengan berjalan santai, lalu nggak lama setelah itu, dia langsung mengejar dan menyerang. Pas masuk matanya sempat melotot ke arah saya. Dia nggak ada ngeliat ke yang lain, jadi itu kan terarah,” ucapnya.

Load More