SuaraRiau.id - Pernyataan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman yang mengatakan semua agama benar di mata Tuhan menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan.
Tak hanya Majelis Ulama Indonesia (MUI), tanggapan terkait statemen Dudung juga direspons Nahdlatul Ulama atau NU.
Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU, Helmy Faishal Zaini menduga, Letjen Dudung mungkin bicara demikian dalam konteks kebangsaan.
Sehingga, menurutnya, tak ada yang salah dengan pernyataan tersebut. Masyarakat harus memahami konteks di balik kalimat tersebut.
“Kita harus memahaminya dari sudut pandang kebangsaan dan kenegaraan. Semua agama sama dalam konteks semua agama mengajarkan kebaikan. Spirit ini yang harus kita pahami bersama,” ujar Helmy dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, dikutip pada Jumat 17 September 2021.
Helmy memastikan bahwa dalam konteks teologis, kebenaran agama berada di dalam keyakinan masing-masing. Konsep tersebut dalam Islam dikenal dengan akidah.
“Namun dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara yang bhineka, kebenaran agama dikontekstualisasikan dalam wujud perbuatan baik dan sinergi bersama untuk membangung bangsa dan negara,” ujar dia.
Lebih lanjut, Helmy memberikan catatan dalam polemik pernyataan Letjen Dudung tersebut. Ia meminta agar seluruh golongan menghindari sikap merasa paling benar.
“Sikap merasa paling benar dalam beragama harus kita hindari dalam konteks kebangsaan. Sebab sikap tersebut akan melahirkan fanatisme yang akan menganggap semua yang ada di luar keyakinanya adalah salah. Ini yang harus kita hindari bersama,” tuturnya.
Tokoh NU tersebut juga mengatakan bahwa perlu watak inklusivisme dalam beragama. Sebab, agama menjadi sumber yang menginspirasi lahirnya apa yang disebut sebagai perbuatan baik yang tercermin dalam wujud kesalehan ritual dan kesalehan sosial.
“Maka implementasi ketakwaan itu selain ibadah ritual kita semakin bagus, juga tercermin dalam relasi sosial, sedekah dan sikap kedermawanan,” katanya menambahkan.
Untuk diketahui, sebelumnya Letjen Dudung membuat pernyataan yang mengundang kontroversi dari banyak pihak. Ia menyatakan bahwa semua agama benar di mata Tuhan.
“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama. Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” kata Dudung.
Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengunjungi Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 9/Lang-lang Bhuana Kostrad di Bandung, Jawa Barat.
Berita Terkait
-
Prabowo Minta Jenderal-jenderal Purnawirawan di Kabinetnya Nyanyi di Acara GSN: Sekali-kali Hibur Rakyat
-
Tak Cuma Kiai NU, Ahmad Lutfhi-Taj Yasin Turut Didukung Tokoh Pendidikan Jateng, Apa Alasannya?
-
Jejak Pendidikkan Kepala Badan Penyelenggara Haji Irfan Yusuf yang Juga Cucu Pendiri NU
-
Diangkat Jadi Penasihat Khusus Presiden, Ini Tugas Yang Bakal Diemban Dudung Abdurachman
-
Sosok Suami Arifatul Choiri Fauzi, Pernah Jadi Orang kepercayaan Gus Dur
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR