Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 16 September 2021 | 13:05 WIB
Ilustrasi tes PCR/antigen. [Ilustrasi: Suara.com/Ema]

"Capek mas, tapi ya mau gimana lagi, itu syaratnya," tuturnya.

Penuturan lain disampaikan mahasiswa asal Bengkalis, Junaidi. Ia diketahui menjalani kuliah di Bandung.

Saat ini, penurunan harga swab PCR membawa keuntungan bagi dirinya.

"Sekarang persiapan belajar tatap muka, saya pun mesti pergi ke kampus. Jadi waktu itu saya tes PCR, Alhamdulillah harganya sudah turun," ungkapnya.

Sementara itu, Anshar Asnafi (34) warga Siak yang sama sekali tidak pernah melakukan tes PCR.

Menurut Asau, sapaan akrabnya, ia tidak pernah melakukan PCR karena memang tidak ada urusan yang mendesak untuk melakukan tes tersebut.

Kata dia, ditambah dengan harga yang tidak terjangkau saat itu membuat Ia memutuskan untuk tidak pernah tes PCR.

"Tidak pernah tes PCR, belum ada urusan yang mengharuskan untuk tes PCR, ditambah lagi harga yang memang luar biasa saat itu," ujar dia.

Disinggung soal turunnya harga tes PCR yang dilakukan pemerintah dan harus diterapkan di setiap RS, Asau mengaku hal itu merupakan langkah yang baik dilakukan pemerintah.

Ia berpandangan, meski hal itu merupakan upaya dari pengendalian Covid-19 tapi dengan lesunya ekonomi tentu persoalan harga menjadi pertimbangan yang utama jika ingin melakukan tes.

Load More