Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Sabtu, 04 September 2021 | 19:01 WIB
Mayat suami yang dibacok istri di Rokan Hulu, Jumat (3/9/2021). [Dok Polisi]

SuaraRiau.id - Kasus istri bunuh suami terjadi di Desa Puo Raya, Tandung, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) pada Jumat 3 September 2021.

Pelaku yang seorang guru menghabisi nyawa suaminya dengan menggunakan parang usai bertengkar dan berujung perkelahian.

Pembunuhan tersebut bermula bermula pada Jumat pagi, saat sang istri MSN bangun dari tidur. Tak lama kemudian suaminya, Bastian alias Geleng juga ikut terbangun.

Menurut Kapolres Rokan Hulu, AKBP Eko Wimpianto Hardjito, setelah bangun, pasangan suami istri tersebut cekcok.

Suaminya, Bastian mengancam akan membawa istrinya, MSN, ke sekolah dengan maksud mempermalukan pelaku di depan kawan-kawan sesama guru.

"Korban juga mengancam pelaku dengan mengatakan akan membacok kaki pelaku. Selain itu, korban, suaminya, juga sering memukul, menginjak dan menganiaya, KDRT istrinya," ungkap Eko, seperti dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Sabtu (4/9/2021).

Dikatakan Kapolres, pasutri tersebut beberapa hari belakangan sering bertengkar dipicu percakapan atau chat antara istrinya dengan seorang laki-laki di laman Facebook (FB).

Korban menuduh pelaku telah selingkuh dengan pria lain dan cemburu. Kecemburuan ini kemudian berujung KDRT oleh sang suami, Bastian.

Ia memukul, menginjak, menganiaya menggunakan tangan dan kaki, sehingga pelaku sakit Hati dgn perlakuan korban.

"Pelaku tertekan dan terintimidasi, kemudian mengambil parang terselip di dinding kamar. Parang itu semula sudah dipersiapkan korban, suami, untuk membacok istrinya, pelaku," jelas AKBP Eko.

Istri lalu mengambil parang yang terselip di dinding kamar, kemudian melayangkan parang ke arah leher suami di bagian sebelah kanan. Ketika itu terjadi perebutan di antara pasutri tersebut.

Sang istri, mengalami luka di bagian ibu jari kanan dan jari manis kiri serta luka lecet di bagian punggung tangan sebelah kanan.

"Parang terlepas dan terjatuh ke tempat tidur. Lalu pelaku mengambil kembali benda tajam itu sambil mendorong suaminya ke tempat tidur. Ia kembali melayangkan parang ke arah suaminya. Darah mengucur deras," jelas Eko.

Saat pelaku melihat leher suaminya mengeluarkan darah dengan posisi telungkup, dan tak bergerak lagi kemudian menutupi korban menggunakan selimut.

Usai menutupi mayat suaminya, pelaku keluar dari kamar menuju kamar anak-anaknya. Ia menceritakan kejadian dialami orangtuanya ke anak laki-lakinya.

"Ibu ini menceritakan lalu menyuruh Eka dan Dwi memberitahukan kejadian tersebut ke kakak kandung pelaku di Desa Talang Danto, Tapung Hulu, Kabupaten Kampar," jelas Eko Wempianto.

Usai memerintahkan anak-anaknya menginformasikan apa terjadi, pelaku mengumpulkan kain dan membersihkan bercak darah di lantai, dan sebagian dinding kamar menggunakan alat pel lantai. Ia juga membakar kain berlumuran darah di belakang rumah.

"Keluarga ini mengatakan, kejadian ini lebih baik dilaporkan ke polisi, tak mungkin dibiarkan. Akhirnya adik pelaku dan abang iparnya melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Tandun," jelasnya.

Load More