Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Selasa, 31 Agustus 2021 | 12:41 WIB
Mahasiswa asal Kuansing, Muhammad Azizan Alghifari yang meriah beasiswa ke Rusia. [ist/dok pribadi]

SuaraRiau.id - Namanya Muhammad Azizan Alghifar (20). Remaja dari Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, ini mendapat beasiswa dari Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia (PKR) untuk melanjutkan studi ke Universitas di Negara Rusia.

Menempuh studi di luar negeri lewat jalur beasiswa memang menjadi impian baginya sejak kecil. Pria yang akrab disapa Azis ini menjalani studi strata I di Jurusan Nuklir Nasional Universitas Moscow Teknik Fisika Institut (MEPhI).

Untuk mendapatkan beasiswa itu, Aziz telah mempersiapkannya sejak duduk di bangku sekolah di Madrasah Aliyah Negeri 1 Teluk Kuantan. Selain Aziz, ada 161 pelajar seluruh indonesia yang lulus seleksi pada tahun 2020.

Rusia menjadi salah satu negara yang menawarkan beasiswa kepada mahasiswa asal Indonesia. Rata-rata universitas di Rusia mensyaratkan mahasiswanya untuk menguasai bahasa Rusia dan Inggris.

Baca Juga: Jokowi Minta Pelajar Tetap Disiplin Prokes saat Pembelajaran Tatap Muka

Anak dari pasangan Hendri dan Nita Kurnia ini telah mengikuti sekolah persiapan, yaitu sekolah bahasa selama satu tahun untuk masuk ke universitas di Rusia tersebut.

"Saya sudah mendapat balasan email untuk pergi ke Rusia menuntut ilmu secara kuliah normal, kalau tidak ada halangan sudah dikonfirmasi pertengahan bulan September ini," kata Azis, Selasa (30/8/2021).

Azis telah berabung di Universitas impiannya sejak setahun belakangan ini. Namun karena pandemi Covid-19, Aziz mengikuti kuliah melalui daring. Pada pertengahan September 2021, dijadwalkan Azis akan berangkat ke negeri beruang putih itu.

Ia menceritakan bagaimana mendapat beasiswa tersebut. Awalnya Aziz mencoba mendaftar beasiswa yang tersedia di website kampus.

Aziz juga lulus di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk jurusan teknik perkapalan. Namun ia memilih untuk berangkat melanjutkan studi ke luar negeri.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Sebut Pelaksanaan PTM di Jateng Sudah Baik

"Setelah satu hari kelulusan itu (ITS), saya juga mendapatkan balasan email dan diterima melalui jalur beasiswa di Universitas Teknik Nuklir. Tanpa ragu saya langsung putuskan tekad saya untuk berangkat kuliah di sana," katanya.

Azis mengaku mempunyai cita-cita mendirikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan mengembangkan energi nuklir di tanah air Indonesia dan yang akan mengelola adalah anak-anak negri.

Orangtua Aziz, Hendri mengaku, anaknya mempunyai semangat tinggi untuk mencapai cita-cita sekolah ke luar negri itu.

Dia melihat Azis sebagai anak yang penurut, tapi juga keras dalam satu hal dan keinginan yang akan dicapai. Sebagai anak tunggal, Azis juga tidak pernah membebankan orangtua.

"Saya melihat Azis kecil dia memang gemar membaca buku, yang dibaca menceritakan luar negeri, buku buku sejarah, kemajuan teknologi dan di waktu senggang ia juga baca komik. Dulu, kalau orang tua pergi ke Pekanbaru, Azis kecil selalu minta belikan buku di gramedia," ungkapnya.

Sebagai orang biasa yang merupakan anak kampung dan keluarga jauh dari kota, dapat beasiswa ke luar negeri merupakan anugerah yang tak terhingga dari yang maha kuasa.

Hendri berharap anaknya dapat berguna bagi bangsa dan negara kelak. Ia pun turut mendukung penuh langkah anaknya dalam menggapai cita-citanya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More