Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 24 Agustus 2021 | 16:56 WIB
Luhut Binsar Pandjaitan. [Dok Kemenko Maritim]

SuaraRiau.id - Indonesia direncanakan bakal membuat dua jenis vaksin Covid-19, yang akan menyuplai kebutuhan dalam negeri mulai 2022.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dalam Raker Koordinasi Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia di Jakarta, Selasa (24/8/2021).

"Kami sudah dorong industri vaksin dibangun di Indonesia dan sudah ada satu yang akan produksi nanti bulan April (2022), yaitu mRNA bekerja sama dengan perusahaan Indonesia dan perusahaan dari Tiongkok," kata Menko Luhut seperti dikutip dari Antara.

Tak hanya itu, menurut Menteri Luhut, Indonesia juga akan memiliki vaksin Merah Putih yang diproyeksikan akan berproduksi pada kuartal II tahun depan.

Pemerintah bekerja sama dengan lima universitas dan dua lembaga dalam proyek pembuatan vaksin Merah Putih tersebut.

Kelima kampus tersebut adalah Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Univerisitas Padjajaran, dan Institut Teknologi Bandung. S

edangkan dua lembaga yang ikut terlibat adalah Lembaga Biologi Molekuler Eijkman dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Dari sejumlah institusi tersebut, terdapat dua pengembang yang telah masuk skala industri, yaitu Lembaga Eijkman bersama PT Bio Farma dan Unair bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.

"Sekarang, kami sedang engage Merah Putih, mungkin juga akan produksi pada Mei-Juni tahun depan," ujar Luhut.

Menurut data Kementerian Kesehatan, Indonesia kini telah menyuntikkan 90 juta dosis vaksin dan menempati posisi kesembilan di dunia dalam jumlah penyuntikan vaksin.

Sepanjang Agustus ini, pemerintah menargetkan bisa menyuntikkan hingga 100 juta dosis vaksin dan mencapai angka 200 juta dosis vaksin hingga akhir 2021.

Tujuan vaksinasi Covid-19 adalah untuk tercapainya kekebalan komunitas atau herd immunity, sehingga mampu melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, sekaligus menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi masyarakat. (Antara)

Load More