SuaraRiau.id - Sosok Tengku Syarifah Fadlun atau Tengku Mahratu merupakan salah wanita yang berperan dalam perjuangan kemerdekaan RI di Kabupaten Siak. Ia seorang permaisuri Sultan Syarif Kasim II.
Tengku Syarifah Fadlun dijadikan seorang permaisuri menggantikan kakak kandungnya Tengku Agung Sultanah Latifah yang merupakan permaisuri Sultan Syarif Kasim II yang pertama.
Tengku Mahratu mendirikan Maddrasatun Nisa' melanjutkan kakaknya Tengku Agung yang mendirikan Latifah School.
Tengku Mahratu menginginkan kesamaan hak pendidikan antara kaum perempuan dan laki-laki.
"Tengku Mahratu melanjutkan cita-cita kakaknya Tengku Agung Sultanah Latifah untuk mengangkat derajat perempuan Siak dalam mengenyam pendidikan," terang Tokoh Masyarakat Siak, Said Muzani kepada SuaraRiau.id.
Tengku Mahratu, kata Said Muzani, benar-benar menjadi seorang permaisuri yang bijaksana. Selain sebagai penjahit bendera merah putih di Istana Kerajaan Siak, ia juga menyematkan baret merah putih kepada Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang dibentuk oleh Sultan Syarif Kasim II.
"Tidak hanya menjahit bendera merah putih, Tengku Mahratu juga menyematkan lambang merah putih di baju Tentara Keamanan Rakyat yang dibentuk Sultan. Dan hal itu tentunya menjadi semangat tersendiri bagi TKR dalam menyambut kemerdekaan republik Indonesia," kata Muzani.
Dijelaskan Muzani, pasca pengibaran bendera merah putih di Istana Kerajaan Siak, Sultan Syarif Kasim II bersama Tengku Mahratu dikabarkan yang ikut menyerahkan 13 juta Gulden untuk Indonesia.
"Setelah pengibaran bendera merah putih, Sultan berpesan kepada TKR bahwa dia akan berangkat kemedan ketemu Gubernur Sumatera membahas langkah yang akan dilakukan Sultan paska kemerdekaan," terangnya.
"Setelah itu, pulang ke Istana Siak dan berangkat ke Jogjakarta bersama permaisuri Tengku Mahratu. Di situlah kabarnya 13 juta Gulden itu diserahkan. Bahkan kabar dari orangtua dulu, Tengku Mahratu melepaskan semua emas di tangannya untuk diserahkan untuk kemerdekaan Republik Indonesia," sambung Muzani.
Tidak sampai di situ, nama Tengku Mahratu diabadikan di sebuah gedung di depan Istana Siak, Gedung Tengku Mahratu.
"Namanya disematkan di sebuah gedung di depan istana Siak, bahkan sekarang juga dibangunkan sebuah taman dekat gedung itu," ungkap Muzani.
Kontributor : Alfat Handri
Berita Terkait
-
Bandara SSK II Pekanbaru Bakal Direlokasi, Begini Penjelasan Wali Kota
-
Bendera Merah Putih Tertua Milik Kerajaan Siak, Dijahit Permaisuri Sultan
-
Nestapa Tukang Odong-odong di Masa PPKM, Sehari Bawa Pulang Rp 15 Ribu
-
Momen Sultan Siak Sumbang Rp 1 Triliun Lebih untuk Republik Indonesia
-
Takut Kecolongan Lagi, Tim Medis Siaga di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
6 Mobil Keluarga Bekas dengan DP-Cicilan Ringan, Irit dan Hemat Perawatan
-
Menanam Cabai untuk Menjaga Hutan: Kisah Masyarakat Langgam Melawan Laju Ekspansi Sawit
-
5 Daftar Cushion Terbaik dengan SPF, Perlindungan Maksimal dari Sinar UV
-
6 Mobil Terbaik untuk Lansia: Fitur Canggih, Keamanan dan Kenyamanan Optimal
-
8 Mobil Hatchback Bekas 50 Jutaan, Fitur Modern yang Cocok buat Harian