Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 11 Agustus 2021 | 15:44 WIB
Felix Siauw. [YouTube Felix Siauw].

SuaraRiau.id - Ustaz Felix Siauw pernah menyebut bahwa sistem Islam minim kecurangan karena semuanya dikontrol secara ketat.Pernyataannya tersebut, ia disampaikannya lewat Twitter pada Mei 2021 lalu.

Dalam cuitannya itu, Felix Siauw mulanya mengungkapkan soal Khalifah Umar yang pernah meminta anaknya, Abdullah untuk tidak disertakan dalam pemilihan Khalifah.

Khalifah Umar, minta anaknya Abdullah di-exclude dalam proses pemilihan khalifah setelah beliau, katanya, supaya nggak ada 2 musibah di keluarga Umar,” tulis penceramah bernama lengkap Siauw Chen Kwok dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (11/8/2021).

Tangkapan layar akun Gus Nadir tanggapi Felix Siauw. [Twitter]

Felix Siauw pun kemudian menjelaskan bahwa secara pandangan individu, harta dan jabatan yang lebih itu adalah fitnah atau musibah.

Secara sistem, Felix Siauw, kaya jabatan itu merupakan amanah yang tidak bisa atau boleh diberikan kepada orang yang tak berkompetensi.

“Jadi secara pandangan individu Muslim, harta dan jabatan yang lebih sama dengan fitnah/musibah lebih. Secara sistem, jabatan itu amanah, yang nggak akan bisa atau boleh dikasih pada pendukung tanpa kompetensi,” ungkapnya.

Felix Siauw pun mengatakan wajar saja jika banyak orang yang menolak sistem Islam lantaran dengan sistem Islam, kecurangan jadi minim karena semuanya dikontrol secara ketat.

“Jadi wajar aja ada orang-orang yang gamau sistem Islam. Karena kecurangan bakal minimal. Secara individu, masyarakat, dan negara, semua dikontrol ketat,” jelas Felix.

Terkait pernyataan Felix tersebut, akun Twitter tokoh NU, Gus Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir pun memberikan reaksi.

Dia menyajikan fakta kepada Felix Siauw soal sejarah di zaman kekhalifahan. Menurut akun Gus Nadir, pada abad ke-13, Kekhalifahan Abbasiyah pernah bangkrut dan rakyatnya menderita.

Selain itu, ibunda Khalifah saat itu juga melakukan korupsi. Lebih lanjut, akun Gus Nadir membeberkan bahwa kala itu ada terowongan bawah tanah yang penuh dengan permata dan jutaan dinar milik ibunda sang Khalifah.

Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir - (Instagram/@nadirsyahhosen_official)

Akun Gus Nadir pun kemudian mempertanyakan kepada Felix Siauw, apakah sistem Islam yang demikian yang dia maksud.

Tak hanya itu, Gus Nadir juga membandingkan dengan negara Finlandia. Katanya, Finlandia tidak memakai sistem khilafah tapi korupsinya bisa minimal.

“Di masa Khalifah ke-13 Abbasiyah, al-Mu’tazz, negara bangkrut & rakyat menderita. Lihat saja korupsi ibunya Khalifah. Ada terowongan bawah tanah penuh permata dan jutaan dinar milik sang ibu. Sistem Islam yg kayak gini? Finlandia gak pakai sistem khilafah tp korupsinya minimal,” cuit akun Gus Nadir.

Cuitan akun Gus Nadir itu lantas mendapat beragam respons komentar dari warganet Twitter.

Load More