Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 11 Agustus 2021 | 15:44 WIB
Felix Siauw. [YouTube Felix Siauw].

Selain itu, ibunda Khalifah saat itu juga melakukan korupsi. Lebih lanjut, akun Gus Nadir membeberkan bahwa kala itu ada terowongan bawah tanah yang penuh dengan permata dan jutaan dinar milik ibunda sang Khalifah.

Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir - (Instagram/@nadirsyahhosen_official)

Akun Gus Nadir pun kemudian mempertanyakan kepada Felix Siauw, apakah sistem Islam yang demikian yang dia maksud.

Tak hanya itu, Gus Nadir juga membandingkan dengan negara Finlandia. Katanya, Finlandia tidak memakai sistem khilafah tapi korupsinya bisa minimal.

“Di masa Khalifah ke-13 Abbasiyah, al-Mu’tazz, negara bangkrut & rakyat menderita. Lihat saja korupsi ibunya Khalifah. Ada terowongan bawah tanah penuh permata dan jutaan dinar milik sang ibu. Sistem Islam yg kayak gini? Finlandia gak pakai sistem khilafah tp korupsinya minimal,” cuit akun Gus Nadir.

Cuitan akun Gus Nadir itu lantas mendapat beragam respons komentar dari warganet Twitter.

“Jangan lupakan kedua cucu cucu Nabi meninggal di bawah sistem khilafah-khilafah begitu. Masih mending kalau khalifahnya semulia 4 khalifah awal. Lah kalau khalifahnya modelan yazid? Ah tapi saya mah tau apa, sungkem kalau sama Ustadz Felix yang sangat paham soal khilafah,” kata salah satu warganet.

“Kalo ngomong kontrol ketat korea utara itu apa gak semua2 di kontrol ketat??” kata yang lainnya.

“Sistem bernegara itu kesepakatan saja.. intinya prilaku dan adab setiap individunya.. ada standar akal fikir. Ada wahyu untuk keimanan. Perbedaan muamalah ada, batas toleransi dan permakluman juga ada. Nilai nilai substansi kemanusiaan bisa mendasar bagi keragaman. Salam kompak,” komentar yang lain.

“Blm lagi bisa menjadikan sistem yg diktator Karena segala ketetapan khalifa adalah hal mutlak.sedangkan rakyat tdk memiliki kemampuan untuk mengontrol kekuasaan,kira2 begitu ya?” kata salah satu warganet.

“Pernah liat ceramahnya di yutub. Si Kokoh ini menganalogikan sistem khilafah sama kyk aturan di Mall. Dan sistem demokrasi seperti aturan di pasar tradisional. Di Mall, org ga bisa sembarangan (maaf) meludah, sdg di pasar boleh di mana saja. Shgga sistem pasar dianggap bobrok,” cuit warganet lain.

Load More