SuaraRiau.id - Para mufti dunia diingatkan tanggung jawabnya sebagai ulama, agar senantiasa mengamalkan segala ilmu yang mereka dimiliki demi kemaslahatan umat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar dalam Konferensi Fatwa Internasional Ke-6 yang digelar di Dâr Al Iftâ' Mesir di Kairo belum lama ini.
"Semua manusia dalam keadaan mabuk, kecuali para ulama. Dan para ulama pun dalam keadaan bingung, kecuali mereka yang mengamalkan ilmunya," ujar Kyai Miftah dikutip dari Antara, Kamis (5/8/2021).
Miftachul Akhyar menyampaikan tiga tanggung jawab yang layaknya dimiliki seorang ulama. Tanggung jawab itu meliputi tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab kepada umat dan bangsa, dan tanggung jawab kepada Allah SWT.
Mengutip Ibnu Mas'ud, Kyai Miftah mengingatkan seandainya para ahli ilmu menjaga ilmu mereka dan meletakkannya kepada ahlinya, maka mereka akan dapat memimpin dan memandu penduduk zaman itu.
Namun apabila ahli menyerahkan ilmu itu kepada para pemilik dunia agar mereka dapat bagian dunia, maka mereka telah menghinakan ahli ilmu.
"Kita perlu menghidupkan kembali mas’uliyah (rasa tanggung jawab) para ulama yang semakin menipis terhadap ketiga hal tersebut," ujar Kyai Miftah.
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini ini juga menjelaskan peran MUI dalam proses pemberian fatwa kepada umat Islam Indonesia.
Mulai dari fatwa atas kehalalan suatu produk, problem aktual, hingga fatwa seputar pandemi Covid-19, juga tantangan lembaga fatwa di era digital.
Konferensi Fatwa Internasional ke-6 ini menjadi ajang para mufti dunia untuk bertemu dan membahas berbagai persoalan yang berkembang di tengah masyarakat dunia. Dari catatan panitia, konferensi kali ini dihadiri oleh mufti dan delegasi lembaga fatwa dari 85 negara.
Selain Kiai Miftah, sesi panel tersebut diisi oleh Sekretaris Jenderal Darul Fatwa Australia Syeikh Salim Ulwan Al-Husayni, Sekretaris Jenderal Urusan Islam Republik Ghana Syeikh Ali Jamal Banghûro.
Kemudian, Menteri Wakaf Yaman Syeikh Mohamed Ahmed Shabiba, Mufti Republik Kosovo Syeikh Nuaim Trenova, Mufti Rwanda Syeikh Salim Hatimana, Mufti Macedonia Syeikh Syakir Fatahu, dan Mufti Estonia Syeikh Ildar Hazrat Muhammedshin. (Antara)
Berita Terkait
-
Prediksi Jakarta Bakal Tenggelam, MUI: Pernyataan Joe Biden Jangan Dianggap Enteng!
-
Pro Kontra Menag Ucapkan Hari Raya Agama Bahai, MUI Sumbar: Ajaran Sesat
-
Soal Agama Bahai, MUI: Ajaran Sesat!
-
Ratusan Ulama, Pastor, dan Pendeta di Indonesia Meninggal karena Covid-19
-
Pembunuhan Ketua MUI Labura Sudah Direncanakan, Ini Hukuman Buat Tersangka
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami
-
Selamat! Kamu Mendapatkan 4 Cuan DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar