Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 22 Juli 2021 | 16:58 WIB
Ilustrasi tabung oksigen. [Antara]

SuaraRiau.id - Oksigen menjadi salah satu barang yang menjadi dibutuhkan dalam medis dan usaha. Baru-baru ini, beredar tabung diduga berisi oksigen palsu beredar di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Peredaran oksigen palsu itu terjadi di tengah kelangkaan oksigen sejak serangan pandemi Covid-19 kembali meningkat seiring persebaran virus corona varian delta.

Kejadian tabung oksigen palsu terungkap dari para peternak ikan hias. Pedagang ikan hias di daerah tersebut merasa khawatir saat mengirimkan paket ikan ke luar daerah.

Dituturkan Alipin (35), salah seorang peternak Sol Koi di Tulungagung, ikan-ikan di kantong yang diisi oksigen mati selang beberapa saat.

“Kami menyadari oksigen yang kami dapat (beli) palsu setelah ikan dalam kantong plastik yang telah diisi udara dari tabung oksigen itu mati, hanya selang beberapa menit setelah pengisian,” kata dia dilansir dari Terkini.id--jaringan Suara.com, Kamis (22/7/2021).

Menurutnya, ada dua kantong plastik berisi ikan koi yang sempat diisi oksigen palsu, saat kejadian.

Beberapa ikan koi yang ada di satu kantong plastik mati dalam tempo kurang dari 15 menit, setelah sempat terlihat megap-megap kehabisan udara segar oksigen.

Sementara satu kantong lagi masih bisa diselamatkan, setelah Alipin dan kawan-kawan menyadari ada yang tak beres pada dua kantong plastik berisi ikan koi yang mereka kemas.

Mereka kemudian menguji tabung hitam yang diduga berisi oksigen palsu dengan oksigen asli. Caranya, tutur Alipin, udara dari dua tabung oksigen itu dimasukkan dalam kantong plastik.

Kantong yang berisi oksigen asli langsung terbakar saat disulut api, sedangkan yang berisi oksigen palsu sama sekali tak terbakar.

“Kalau dibakar kelihatan jelas sekali,” katanya.

Perbedaan lainnya adalah suhu tabung. Oksigen palsu dalam tabung hitam itu terasa lebih hangat, dibanding oksigen asli.

Saat dihirup, oksigen asli terasa lebih segar. Sedang oksigen palsu seperti udara biasa. Ia menduga tabung hitam berisi oksigen palsu itu diisi dengan udara biasa dari mesin kompresor tambal ban.

Alipin mengaku mendapat oksigen itu dari temannya pada Senin (19/7/2021), itu pun dengan harga yang cukup tinggi.

“Kalau biasanya Rp 25 ribu, saya dapatnya sekitar Rp 100 ribu,” ujarnya.

Menurutnya, awalnya ada tiga tabung oksigen. Namun dari tiga tabung itu, dirinya membeli satu tabung.

Sedang dua tabung rencananya akan digunakan untuk orang sakit.Begitu tahu tabung yang barusan didapat dari orang Pacitan palsu, Alipin segera memberitahu temannya agar tabung oksigen yang dibawa tidak digunakan untuk medis.

Peternak dan pedagang koi yang sangat bergantung pada ketersediaan oksigen untuk mengirim ikan hidup ke luar daerah, bahkan luar pulau, kesulitan mendapat bahan baku udara segar itu lantaran tingginya kebutuhan oksigen untuk kepentingan medis.

Imbasnya, banyak peternak dan pedagang ikan koi, juga jenis ikan hias lain yang tidak bisa mengirim paket ikan hidup ke luar daerah.

Keuntungan mereka pun otomatis menurun drastis, hingga sekitar 40-50 persen. Untuk jenis ikan koi, pedagang biasanya mengirim dengan tujuan kota-kota besar di wilayah Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, Bali, dan sebagian Kalimantan.

Peristiwa ditemukannya oksigen palsu ditanggapi Dokter Bambang Budiono. Ia menilai aksi pelaku yang mengisi tabung dengan udara biasa tersebut adalah aksi biadab.

“Sungguh manusia jahanam. Mengeruk keuntungan dari penderitaan orang lain,” dokter yang juga influencer di media sosial.

Load More