SuaraRiau.id - Anggota DPRD Riau mendukung langkah Bupati Kuansing Andi Putra yang melaporkan oknum pejabat Kejari ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) terkait dugaan pemerasan yang dilakukan oknum di lembaga penegak hukum tersebut.
Hal itu dinyatakan anggota DPRD Riau Dapil Kuansing- Indragiri Hulu, Mardianto Manan. Politisi PAN itu mendukung langkah Bupati Andi beradu argumentasi di pengadilan ketimbang heboh di media sosial atau media massa yang terkesan membela diri.
"Kita tak berpolemik di medsos atau media, tetapi berani membawa ke ranah hukum. Tentunya bupati masih berharap lembaga terhormat pegadilan akan jadi wakil Tuhan di bumi ini," katanya, dikutip dari RiauOnline - jaringan Suara.com, Sabtu (19/6/2021).
Sebagai bagian dari masyarakat Kuansing, Mardianto menyebut hal ini sebagai langkah positif untuk pembangunan Kuansing ke depan karena tak ada yang perlu ditutupi.
Baca Juga: Dilaporkan Bupati Gegara Dugaan Pemerasan, Begini Kata Kajari Kuansing
"Saya salut ke Bupati Kuansing karena masih berani melaporkan oknum diduga minta dibayar Rp 1 miliar lebih untuk menghilangkan kasusnya. Padahal lembaganya adalah tempat beliau melaporkan," katanya.
Laporan Ini juga disebut Mardianto sebagai harapan Andi Putra kepada lembaga Kejaksaan Tinggi bahwa kebenaran masih bisa dijunjung lembaga tersebut.
"Tentunya kita tak mau pula menyimak perlakuan pegadilan membela yang bayar seperti indikasi yang dituduhkan Bupati saat ini. Kalau lah hakim membela yang bayar bukan membela yang benar, kiamatlah dunia. Karena wakil Tuhan sudah mati di bumi ini, kepada siapa lagi kita akan percaya," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Bupati Kuansing Andi Putra melaporkan dugaan pemerasan dilakukan oknum Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kuansing dan oknum Kasi Pidsus Kejari Kuansing ke Kejati Riau.
Laporan langsung disampaikan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Riau Jajang Subagja di Pekanbaru, Jumat (18/6/2021).
Baca Juga: Bupati Kuansing Ngaku Diperas Rp 1 Miliar oleh Oknum Jaksa
Berita Terkait
-
AKBP Bintoro Cs Jalani Sidang Etik di Dua Tempat Berbeda, Diawasi Kompolnas
-
Hana Hanifah Apa Sudah Menikah? Sosoknya Kembali Disorot Usai Terseret Korupsi DPRD Riau
-
Kronologi Kasus Korupsi yang Menyeret Hana Hanifah, Nikmati Uang Haram Rp 900 Juta
-
Rekam Jejak Hana Hanifah: Dulu Tersandung Prostitusi, Cerai Sebulan Nikah hingga Terjerat Korupsi DPRD Riau!
-
Profil Hana Hanifah, Diduga Terima Dana Korupsi DPRD Riau
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Video Pasien 'Ditolak' Berobat di Siak Ternyata Benar Adanya, Puskesmas: Miskomunikasi
-
Akhir Pelarian Nader Taher, Terpidana Korupsi Rp35 M yang Sempat Ganti Identitas
-
Menteri UMKM Apresiasi BRI yang Tetap Konsisten Mendukung Sektor UMKM
-
Viral Emak-emak di Siak Ditolak Berobat gegara Tak Bawa KTP, Ini Penjelasan Puskesmas
-
Kasus Korupsi Flyover Simpang SKA, Pensiunan PNS hingga ASN PUPR Riau Diperiksa