Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 14 Juni 2021 | 20:19 WIB
Ilustrasi Tim Densus 88 Antiteror. [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

SuaraRiau.id - Seorang terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror di Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau dikenal sebagai orang yang rajin pergi ke masjid.

Hal itu disampaikan seorang tetangganya, Habli. Ia mengaku kaget saat mendengar kabar bahwa pria berusia kisaran 40 tahun yang dikenalnya itu ditangkap Densus 88, Senin (14/6/2021) pagi.

"Ya saya kaget dengar informasi ini, penangkapannya pun saya tidak tahu. Kalau orangnya itu rajin ke masjid," kata Habli, Senin (14/6/2021).

Ia tak menyangka, tetangganya yang baru tinggal sekitar 3 bulan lalu itu terlibat jaringan terorisme.

Karena selama ini, menurutnya, tak ada gelagat yang mencurigakan sedikit pun dari terduga teroris tersebut.

"Kalau soal ke masjid dia rajin, subuh juga. Makanya kita kaget saja," tuturnya.

Habli yang tinggal tak jauh dari lokasi rumah kontrakannya tersebut mengenal pribadi terduga teroris itu sebagai orang yang alim dan ramah kepada warga.

"Kadang sekedar tegur sapa sama kita, kalau jumpa jarang-jarang juga," katanya.

Ia menyebut, bahwa kelurga mereka tinggal di kawasan Jalan Nikmat, Desa Boncah Mahang, Kecamatan Bathin Solapan baru sekitar tiga bulan lalu.

Sebelumnya, warga tahu bahwa dia merupakan warga kota Dumai, Riau, yang baru pindah.

Profesinya, kata Habli, ia mengetahui bahwa lelaki yang ditangkap tim densus 88 tersebut bekerja serabutan.

"Kadang dia jualan gitu, kalau pastinya saya kurang tahu," ujarnya.

Di mata tetangga, keluarga terduga teroris tersebut merupakan warga yang mau membaur dengan masyarakat. Namun warga tak habis pikir, bahwa tetangganya tersebut ditangkap lantaran kasus terorisme.

Sebelumnya, pria yang diduga teroris tersebut ditangkap petugas saat mengantarkan soal ujian sekolah anaknya ke SD yang berada di kawasan Kecamatan Bathin Solapan, Bengkalis.

Ketua RW setempat, Suriaman menyebut bahwa informasi yang didapatnya dari warga itu benar merupakan penangkapan terduga teroris.

"Penangkapannya di sekolah itu, infonya dia ngantar soal anaknya yang masih SD, sekarang kan belajar daring," kata ketua RW 9 Desa Boncah Mahang, Suriaman, Senin (14/6/2021).

Pada saat itu, situasi di sekolah tersebut tampak heboh. Suriaman mengatakan, bahwa warga setempat juga memadati lokasi penangkapan.

Di sisi lain, Ketua RT setempat, Pinayungan Pohan juga menyampaikan hal serupa. Ia mengatakan, bahwa terduga teroris tersebut sempat menghebohkan warga.

"Kalau yang ditangkap ini bukan warga saya Pak, dia infonya orang Dumai, di sini baru sekitar 3 bulan," kata Pohan.

Pohan menyebut, ia sendiri pun tak mengetahui identitas yang ditangkap polisi. Sebab, hingga saat ini terduga pelaku terorisme itu belum pernah melapor.

"Dia ditangkap di sekolah saat ngantar soal SD, dia warga Dumai sesuai KK," ujar Pohan yang juga guru di SD tersebut.

Pada saat itu, warga yang penasaran memadati lokasi penangkapan.

Sementara kediaman terduga teroris tersebut berada di kawasan Jalan Nikmat, belakang gedung kantor desa Boncah Mahang lama.

Densus 88 menangkap sebanyak 13 terduga teroris di wilayah Riau.

Untuk diketahui, kabar penangkapan itu dibenarkan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.

"Ya benar jumlahnya 13 orang di wilayah Provinsi Riau," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (14/6/2021).

Namun, Ramadhan belum merincikan kronologis penangkapan belasan terduga teroris tersebut.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More