Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 11 Juni 2021 | 19:35 WIB
Wanita muda bernama Kartini memutuskan menjadi mualaf dengan mengucapkan syahadat di Masjid Agung Annur Pekanbaru, Jumat (11/6/2021). [Foto Riauonline]

SuaraRiau.id - Hidayah Islam bisa menghampiri siapa saja dan melalui apa saja, seperti yang dialami seorang wanita asal Tembilahan, Indragiri Hilir, Riau.

Wanita muda bernama Kartini memutuskan menjadi mualaf dengan mengucapkan syahadat di Masjid Agung Annur Pekanbaru, Jumat (11/6/2021).

Kartini pun mengungkapkan alasannya memeluk Islam. Di hadapan puluhan jamaah Masjid Agung Annur Pekanbaru, wanita kelahiran 12 Mei 1994 itu menyatakan bahwa dirinya tersentuh mendengar lantunan ayat Alquran.

"Alasan saya masuk Islam pertama rasa persaudaraan yang begitu hangat, kemudian lantunan ayat-ayat suci membuat hati saya tentram," ucap Kartini di Masjid Agung Annur Pekanbaru dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (11/6/2021).

Selain itu, Kartini juga mengaku ingin lebih dekat dengan sang pencipta serta ingin memperbaiki diri untuk jadi lebih baik lagi.

"Saya juga ingin lebih dekat kepada Allah dan ingin memperbaiki diri agar lebih baik," terangnya.

Sebelumnya, Kartini telah mengenal Islam lewat teman-teman mayoritas muslim.

"Teman-teman banyak yang muslim, dari sana saya juga belajar Ilmu Islam," pungkasnya.

Usai mengucapkan syahadat dan masuk Islam, Ir H Rubianto berharap Kartini terus belajar Ilmu Islam serta tidak melupakan ibadah salat lima waktu dengan keadaan apapun juga.

Tak hanya Kartini, pada kesempatan yang bersamaan, 5 orang warga juga memutuskan memeluk Islam.

Mereka adalah Iffan Tampubolon, Erick, Tatang Hermanto, Barnedetha Sarita Adriani dan Devi Masro Nainggolan.

Satu mualaf bernama Tatang Hermanto harus berkali-kali mengulang dan mengeja lantaran terbata-bata saat membaca syahadat.

"Seorang mualaf bernama Tatang Hermanto agak kesusahan dan lidahnya terbata-bata mengucapkan syahadat," ucap Pengurus Mualaf Center Annur, Ir H Rubianto.

Tatang Hermanto harus didampingi calon Istri mengeja syahadat. Walau sudah didampingi sang calon, Tatang masih terbata-bata dan pengucapan tidak jelas.

"Tadi ada perempuan yang mendampingi mualaf Tatang dan mengeja pembacaan syahadat hingga akhirnya selesai," terang Rubi.

Setelah selesai mengucapkan syahadat, ke enam mualaf diminta untuk melaksanakan syarat lain mulai dari mandi besar hingga khitan untuk pria yang belum khitan.

Load More