Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 24 Mei 2021 | 10:27 WIB
Ilustrasi virus corona. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Tujuh daerah di Indonesia pada pekan ini masuk dalam zona merah penularan virus Corona. Hal itu diungkapkan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

Prof Wiku pun meminta pemerintah daerah di tujuh daerah ini untuk memperbaiki cara penanganan pandemi mereka agar keluar dari zona merah.

Menurut Wiku lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah tersebut bukan akibat libur atau mudik Hari Raya Idul Fitri.

"Mohon untuk segera memperbaiki penanganan COVID-19 di wilayahnya, karena ini bukan merupakan dampak dari libur Idul Fitri atau mudik. Jika saat ini 7 kabupaten/kota ini sudah jadi zona merah bukan tidak mungkin akan kewalahan menghadapi kenaikan kasus yang berpotensi terjadi 2-3 minggu ke depan," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Ketujuh daerah zona merah antara lain Kota Pekanbaru (Riau), Solok dan Kota Bukittinggi (Sumatera Barat), Sleman (DI Yogyakarta), Kota Salatiga (Jawa Tengah), Kota Palembang (Sumatera Selatan) serta Deli Serdang (Sumatera Utara).

"Tidak hanya pada kabupaten/kota di zona merah saja, tapi di seluruh zonasi resiko untuk terus meningkatkan penanganan Covid-19 di daerahnya utamanya dalam beberapa minggu ke depan sebagai antisipasi dampak dari libur Idul Fitri," tegasnya.

Sementara, jumlah kabupaten/kota yang masuk dalam resiko sedang atau oranye pekan ini turun dari 324 menjadi 321 kabupaten/kota atau 62,45 persen.

Kemudian, zona resiko rendah atau kuning naik menjadi 177 kabupaten/kota, lalu zona hijau atau zona hijau tidak ada kasus 8 kabupaten/kota dan tidak terdampak satu kabupaten/kota.

Wiku Adisasmito menyebut zona resiko ini harus terus diperbaiki hingga semuanya menjadi zona kuning atau hijau dengan meningkatkan kedisiplinan penerapan protokol kesehatan di wilayahnya.

Load More