Dari hasil itu lah warga yang tinggal di kawasan pedesaan yang dikelilingi perkebunan sawit dan karet tersebut bergantung hidup. Hal itu lah yang dibawa pulang para pekerja untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Untuk skala di desa, penghasilan bagi anggota pengerajin tersebut sudah terbilang mumpuni. Sebab, kebutuhan dasar dan pengeluaran masyarakat setempat berbeda dengan masyarakat di perkotaan. Apalagi saat ini, masyarakat juga terimbas dengan dampak Covid-19 secara ekonomi. Namun bagi mereka, hal itu tidak membawa pengaruh yang terlalu besar.
"Dari segi penghasilan. Alhamdulillah, kami kan memang mata pencariannya ini, khususnya desa Teratak memang dari dulu ini lah kerja kami," tuturnya.
Sahliyar bercerita, bahwa selama berdirinya sentra pandai besi ini, perhatian yang dituju dari pihak pemerintah kepada mereka sangat dirasakan manfaatnya. Fasilitas dari segi fisik maupun nonfisik berupa pemberdayaan dilakukan dengan baik.
"Kami diberi pelatihan. Kalau kami untuk pelatihan cukup sering. Sekitar 4 tahun lalu pernah kami dibawa ke Bandung untuk pelatihan, di Pekanbaru juga sering. Cuma karena Covid-19 sekarang ini makanya agak jarang," akunya.
Sahliyar ingat betul, pemerintah provinsi Riau juga menyediakan tempat-tempat yang dijadikan sentra beserta mes-mes bagi para pekerja pandai besi tersebut, sehingga ekonomi masyarakat di wilayah ini bisa tumbuh dan terjamin.
Di sentra dan mes-mes itu lah mereka dikumpulkan di satu tempat untuk melakukan aktivitas produksi. Alat-alat mesin sebagai penunjang kerja juga difasilitasi oleh pemerintah.
Apalagi belakangan ini juga, Badan Standardisasi Nasional (BSN) melalui kantor layanan teknis Riau sendiri turut andil dalam memberikan bimbingan dan arahan langsung untuk mencapai target SNI yang didambakan mereka sejak lama.
"Kami dibimbing dan dibina terus, sampai kami bisa sukses seperti ini. Proses SNI ini sebenarnya dari dulu kami inginkan, tapi baru kesampaian," katanya.
Di samping itu, Sahliyar menjelaskan bahwa Gubernur Riau Syamsuar dan Kepala Dinas Perindagkop UMKM Riau Asrizal telah mengupayakan IKM Rumbio Jaya Steel yang jadi tempat warga mencari nafkah ini mendapatkan tender di perusahaan BUMN PTPN 5 yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit. Mereka diminta menyediakan pasokan alat-alat panen; dodos dan egrek tadi.
"Dukungan Pemerintah dan BSN Riau sejauh ini sangat luar biasa lah. Alhamdulillah dukungan cukup kuat untuk kami, juga untuk dapat SNI ini," ujarnya.
Sahliyar sendiri optimis, sentra IKM pandai besi yang dikelola masyarakat ini dapat lebih maju dan berkembang untuk ke depannya. Sebab semakin hari, kebutuhan pasar semakin meningkat, produksi yang dicapai juga seimbang.
"Jadi dengan adanya label SNI, keuntungan yang didapat otomatis kan semua konsumen percaya dengan mutu dan kualitas barang yang dibuat, otomatis kami bisa lebih maju," kata Sahliyar.
Meski demikian, mereka pun tetap mengharapkan bimbingan dari pemerintah untuk dapat lebih maju dan berkembang, serta meningkatkan daya kemampuan ke depannya.
"Usaha pandai besi kami ini memang sudah lama, sudah banyak generasinya, saya sudah 2 tahun jadi ketua. Ini keahlian turun temurun, keahlian ini memang beregenasi, bahkan dulu tahun 1980-an, waktu ketuanya Pak Daud, Rumbio Jaya Steel pernah dapat penghargaan dari Presiden Suharto," kenangnya.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di Riau Meningkat dalam Tiga Hari, Ini Kata Dinkes
-
Jokowi ke Riau, Pekanbaru-Dumai Jadi Perhatian Pengiriman Vaksin
-
Viral Nametag Petugas Pawang Hujan di Kunker Jokowi ke Riau
-
Jokowi ke Riau, Kegiatannya Bisa Disaksikan lewat Video Streaming
-
Jokowi ke Riau Tinjau Tol Pekanbaru-Bangkinang dan Vaksinasi Massal
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar
-
BPK Ungkap Tunda Bayar Pemprov Riau Capai Rp1,7 Triliun
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp770 Ribu, Semoga Beruntung!