Bukan hanya dari segi kualitas, namun juga ketahanannya mampu bertahan hingga skala tahunan. Apalagi saat ini, di tengah pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh aktivitas masyarakat, mereka justru mampu membuktikan tekadnya.
Hingga berhasil mengantongi label SNI sebagai bukti kualitas dan mutu yang diakui sesuai standar di tanah air.
Siang itu, Kamis (20/5/2021), Sahliyar seperti biasa mengontrol aktivitas-aktivitas para anggota IKM pandai besi ini. Mereka yang bergelut membuat barang tajam siap pakai dari lempengan besi itu pun terkenal tahan panas.
Sebab, dalam pembuatan alat-alat pertanian itu, para warga yang menggeluti kerajinan ini akan berhadapan langsung dengan besi-besi panas dan bara api.
Besi-besi yang telah dipanaskan itu kemudian dipukul dengan baja yang dioperasikan mesin untuk memipihkan dan membentuk lempengan besi tadi.
Untuk membuat alat-alat ini, memang diperlukan kerja keras, ketelitian, kepiawaian dan pengalaman agar hasilnya maksimal dengan kualitas yang teruji.
"Dulu kita buatnya secara tradisional, tapi sekarang sudah pakai mesin dan alat-alatnya juga ada bantuan dari pemerintah," ujar Sahliyar.
Selain memproduksi dua produk unggulan dodos dan egrek, ratusan warga kampung pandai besi ini juga memproduksi alat pertanian lainnya seperti parang, pisau deres yang digunakan menoreh getah, tojok, kapak hingga beragam jenis pisau. "Kecuali cangkul dan sekop ya, kami tak produksi itu," tuturnya.
Mata pencaharian warga setempat
Di kawasan tersebut, tepatnya di sebuah dusun bernama Dusun III Pasubilah, Desa Teratak, Kecamatan Rumbio Jaya, Kabupaten Kampar ini, setiap empat orang pekerja pandai besi itu dikomandoi oleh satu kepala tukang. Jadi totalnya 5 orang yang siap bertungkus lumus di depan bara api.
Masing-masing memiliki tugas dan target dalam memenuhi kebutuhan pasar. Sahliyar menjelaskan, bahwa dalam sehari, dari jenis dodos, satu kepala tukang bersama anggotanya mampu membuat sebanyak 50 keping barang tersebut.
Jika total 250 orang pekerja, maka dalam sehari untuk jenis dodos saja, mereka mampu memproduksi 2.500 keping dodos. Belum lagi jenis produksi barang-barang alat pertanian lainnya.
"Setiap kepala tukang punya target 50 keping dodos. Satu kepala tukang itu punya 4 anggota," katanya.
Setiap anggota pengerajin pandai besi di Rumbio Jaya Steel juga punya pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Dalam sistem upah, pengerajin pandai besi ini tidak memakai sistem standar UMR, namun mereka sepakat memakai hitungan upah per hari, satu anggota bisa membawa pulang upah minimal Rp 150 ribu dalam sehari, tergantung kalangan usia.
"Kalau kami gaji karyawannya harian, dalam satu hari kerja gajinya Rp 150 ribu. Kalau kepala tukang itu lain lagi (lebih besar)," ungkap Sahliyar.
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 di Riau Meningkat dalam Tiga Hari, Ini Kata Dinkes
-
Jokowi ke Riau, Pekanbaru-Dumai Jadi Perhatian Pengiriman Vaksin
-
Viral Nametag Petugas Pawang Hujan di Kunker Jokowi ke Riau
-
Jokowi ke Riau, Kegiatannya Bisa Disaksikan lewat Video Streaming
-
Jokowi ke Riau Tinjau Tol Pekanbaru-Bangkinang dan Vaksinasi Massal
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid
-
Kronologi Ustaz Yahya Waloni Meninggal saat Khutbah Jumat, Sempat Lemas di Mimbar
-
BPK Ungkap Tunda Bayar Pemprov Riau Capai Rp1,7 Triliun
-
7 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp770 Ribu, Semoga Beruntung!