Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 12 Mei 2021 | 15:59 WIB
Koordinator Gusdurian Alissa Wahid (Instagram/@alissa_wahid)

SuaraRiau.id - Sebanyak 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), termasuk Novel Baswedan dinonaktifkan gara-gara tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam proses alih status menjadi ASN.

Banyak kalangan menyayangkan aksi KPK yang menonaktifkan pegawainya. Bahkan, putri Gus Dur, Alissa Wahid ikut bersuara.

Alissa Wahid, saking prihatin dia marah banget loh bilang TWK itu mbelgedes (ngawur). Ia merasa heran kenapa bisa pegawai yang ia kenal berintegritas tak lolos TWK.

“Confirmed bagi saya, TWK @KPK_RI mbelgedes. Mbak @tatakhoiriyah staf Humas KPK dinyatakan tidak lolos. Dulu asisten personal saya, keluarga kyai, qunut wolak-walik, sejak muda aktif di NU, ikut merintis & besarkan jaringan @gusdurian, ya kali tidak punya wawasan kebangsaan,” tulis Alissa dalam cuitan akun Twitternya, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Rabu (12/5/2021).

Alissa menilai banyak orang yang termakan narasi Novel Baswedan dan lainnya itu adalah orang-orang yang tak cinta negeri. Padahal menurutnya, dia kenal sebagian dari 75 pegawai KPK yang tak lolos, mereka berintegritas.

“Dan @tatakhoiriyah saya tahu luar dalam. Dzalim. Menghancurkan nasib orang dg stempel litsus,” tulisnya.

Selain itu, Alissa juga mengenal pribadi Sujanarko, salah satu direktur di KPK. Sujanarko ini pada 2015 mendapat penghargaan dari Presiden Jokowi atas pengabdiannya di KPK.

Nah Alissa juga menyampaikan cuitan merasa heran kenapa bisa Sujanarko diragukan kualitas wawasan kebangsaannya.

“Pak Koko. Yg bantu saya pahami betapa kompleksnya situasi korupsi Indonesia. Yg saya temani sowan kyai2 dari GusMus sampai Mbah Maimoen Zubair, bikin halaqah anti korupsi NU di 14 kota. Yg sejak dulu sampai sekarang tak berubah: rasional, tak pakai sentimen saat menganalisis,” tulisnya.

Cuitan Alissa terkait 75 pegawai tersebut lantas jadi perhatian warganet. Banyak komentar warganet yang balas kritik putri Gus Dur tersebut.

“Haruskah kita mendikte penyelenggara test Wawasan Kebangsaan karena kita mengenal beberapa orang? Hidup itu dinamis. Dapat saja ketika bersama mbak WK-nya sangat baik. Namun, waktu membuatnya terkontaminasi lingkungan? Probabilitas/Dugaan,” balas akun @Jhonnisinaga20.

Ada pula balasan senada dengan cuitan itu. Kondisi orang bisa berubah seiring berjalannya waktu.

“People change. Ga bs spt malaikat. Kl ga bs spt malaikat ya ga usah dibela pake qunut wolak walik segala. Krn qunut ga tau soal2 TWK,” tulis akun @syahirularif.

Ada pula yang menertawai postingan Alissa soal TWK KPK itu mbelgedes. Seorang warganet menilai penilaian integritas seseorang hanya karena kenal itu sesuatu yang lucu. Malah warganet membawa-bawa nama Gus Dur untuk menyindir putri Gus Dur tersebut.

“Seandainya Gusdur baca twit ini akan tertawa ter-pingkal²..,” tulis akun @arifbudiawan7.

Load More