Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 29 Maret 2021 | 14:46 WIB
Ilustrasi pengangguran. [pixabay/kalhh]

SuaraRiau.id - Kabupaten Siak merupakan salah satu wilayah di Riau yang memiliki jumlah penduduk sekitar 457.940 jiwa.

Namun, tingkat pengangguran dan kemiskinan Kabupaten Siak meningkat. Hal ini terbukti dengan angka pengangguran terbuka tahun 2020 meningkat sebesar 5,80 persen.

"Pengangguran di Kabupaten Siak terjadi peningkatan jumlah yang cukup besar dibanding tahun 2019," kata Koordinator Fungsi (KF) Statistik Distribusi, Nenny Tri Maharani.

Kenaikan itu, kata Neny sebesar 1,47 persen poin. Sementara dibanding dengan angka pengangguran terbuka tahun 2018 ke 2019 hanya sebesar 0,20 persen poin.

"Proporsi pengangguran tertinggi didominasi oleh ijazah yang ditamatkan SMA sebesar 2,28 persen dan SMK sebesar 1,30 persen," jelasnya.

Kendati terjadi penurunan jumlah angkatan kerja, namun penduduk bukan angkatan kerja di Siak meningkat.

"Kenaikan penduduk yang bukan angkatan kerja naik sebesar 9.470 jiwa dan jumlah pengangguran terbuka naik sebanyak 2.970 jiwa," ungkap Nenny.

Kemiskinan di Siak Naik
Selain angka pengangguran, kemiskinan di Siak juga meningkat. Kemiskinan seharusnya mempunyai hubungan yang berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi pertumbuhan ekonomi yang negatif tidak serta merta membuat penduduk miskin meningkat secara simetris.

"Saat pertumbuhan ekonomi Siak berkontraksi -0,10 persen ternyata angka kemiskinan di Kabupaten Siak naik 0,06 persen poin, yaitu 5,09% (2019) menjadi 5,03% (2020) atau terjadi kenaikan penduduk miskin sekitar 0,89 ribu jiwa," jelas Nenny kepada SuaraRiau.id.

Angka kemiskinan, jelas Nenny, lebih jauh dapat dilihat dari indeks pembentuknya. Jika dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan (p1) ternyata terjadi kenaikan cukup besar dari 0,64 (2019) menjadi 1,27 (2020).

"Peningkatan p1 mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin makin mejauh dari garis kemiskinan dan ketimpangan antar penduduk miskin juga makin lebar," jelasnya.

Ditambahkannya, hal itu juga ditunjukkan oleh angka indeks keparahan kemiskinan (p2) yg naik dari 0,13 (2019) menjadi 0,45 (2020).

"Meskipun angka kemiskinan hanya mengalami peningkatan yg cukup kecil namun peningkatan ketimpangan didalamnya cukup besar. Artinya di tahun mendatang perlu upaya yg lebih serius dalam pengentasan kemiskinan di Kabupaten Siak," beber Nenny.

Menurut Nenny, bukan hanya bagaimana meningkatkan pendapatan penduduk miskin sehingga berada di atas garis kemiskinan.

"Namun juga bagaimana supaya kesenjangan di antara penduduk miskin tidak semakin melebar di antara mereka. Dengan demikian fokus perhatian pemerintah dalam mengatasi kemiskinan dapat lebih terkonsentrasi," kata Dia.

Disinggung soal lonjakan jumlah pengangguran dan kemiskinan di Siak, Nenny tak bisa menuding pandemi Covid-19 jadi penyebab dan pemicunya.

"Apakah Covid-19 mempengaruhi naiknya angka pengangguran ini, belum bisa dipastikan. Perlu data pendamping dan studi lebih lanjut,” sebutnya.

Kontributor : Alfat Handri

Load More