Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 21 Maret 2021 | 08:11 WIB
Organisasi Veteran melaksanakan upacara penghormatan di Monumen Perang Dunia Kedua di Duri, Kabupaten Bengkalis / [SuaraRiau.id / Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Tidak banyak yang tahu bahwa di Duri, Kabupaten Bengkalis terdapat situs sejarah zaman penjajahan. Hal itu ditandai dengan berdirinya Monumen Perang Dunia Kedua. Sebagai tanda kuburan massal pahlawan tanpa nama (world war victims).

Monumen tersebut terletak di areal perusahaan migas kelas dunia. Lokasinya tepat berdampingan dengan lokasi pemakaman umum Komplek Sago PT Chevron Pacific Indonesia.

Pengamat Sejarah, Albohari mengatakan bahwa di lokasi itu merupakan kuburan massal para pekerja Romusha di zaman penjajahan Jepang dahulu.

Dari sejarah yang ditelusurinya itu ada ribuan pekerja paksa yang dikumpulkan jasadnya dan dikubur pada sebidang tanah tersebut.

Baca Juga: Diisukan Gabung ke Demokrat Moeldoko, Firdaus Malah Bilang Begini

"Jumlahnya berkisar 10 sampai 20 ribu jiwa," kata Albohari, Sabtu (20/3/2021).

Menurutnya hal tersebut diketahui pada tahun 1950-an saat perusahaan migas tersebut melakukan proses pembangunan infrastruktur dan menemukan tulang-belulang di daerah tersebut.

Albohari menyebut, sebelum itu para pekerja Romusha sengaja didatangkan ke wilayah tersebut untuk dipekerjakan paksa pada bidang pencarian minyak.

Namun ada pula sejarah yang menyebutkan bahwa saat itu para pekerja paksa tersebut juga ditugaskan mencari emas di seputar kawasan itu.

"Monumen itu adalah kuburan massal victims, mereka adalah Romusha pada zaman penjajahan Jepang. Memang kita akui juga bahwa soal monumen ini sangat minim sekali informasi, mereka adalah pahlawan tanpa nama. Sedikit sumber sejarah yang menerangkan tentang itu, karena pada zaman Jepang dulu seluruh dokumen-dokumen dimusnahkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Ketahuan Dukung Moeldoko, 10 Kader Demokrat Riau Dipecat AHY

Keberadaan monumen tersebut bahkan jarang diketahui oleh warga Duri. Monumen Perang Dunia II tersebut tidak diketahui keberadaannya lantaran berada di dalam kawasan perusahaan migas

Untuk memasuki wilayah perusahaan tersebut tidaklah mudah dan harus memenuhi persyaratan.

Pada monumen tersebut, terdapat tulang belulang jasad manusia yang dikuburkan massal. Tak ada angka pasti yang menerangkan jumlahnya. Namun kata Albohari ada sekitar 10 sampai 20 ribu jiwa yang dikubur massal di monumen ini.

Sebelumnya Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Provinsi Riau, Ramsul Lawi SH bersama Legiun Veteran Indonesia dan jajarannya pernah menggelar upacara penghormatan hari pahlawan di lokasi ini. Pada kesempatan itu dia mengatakan, bahwa sangat miris melihat situs sejarah yang terbengkalai tersebut.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More