Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 19 Maret 2021 | 16:32 WIB
Wali Kota Pekanbaru Firdaus. [Foto Riauonline]

SuaraRiau.id - Isu sejumlah kader Demokrat Riau bergabung ke Kubu Moeldoko kini santer terdengar. Salah satu kader yang diterpa kabar tersebut adalah Wali Kota Pekanbaru Firdaus.

Firdasus juga dianggap telah membelot dari Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Namun, menanggapi kabar burung tersebut, Firdaus hanya terbahak. Kepada wartawan, dirinya menampik isu tersebut.

Menurutnya, setiap nama yang terdaftar di keanggotaan Demokrat hanya satu.

"Jadi kalau ditanya saya masuk kelompol A atau B, saya kira itu keliru. Urusan pusat biarlah di pusat. Saya tidak ada jabatan di partai, hanya sebagai kader. Saya hanya bekas ketua yang kini anggota biasa," ujarnya dikutip Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Jumat (19/3/2021).

Firdaus juga mengaku tidak mengikuti secara cermat apa yang terjadi di DPP Partai Demokrat.

Menurutnya, jika namanya dimasukkan ke salah satu dari dua kelompok yang terpecah itu tidaklah benar.

"Terus terang saja, karena saya tidak mengikuti dari dua kelompok manapun yang hari ini sedang diuji dalam kesatuan Partai Demokrat ini sendiri," ujar mantan Ketua DPC Demokrat Pekanbaru itu.

Lebih lanjut, kata Firdaus, hasil musyawarah nasional hanyalah suatu proses. Tidak menentukan kader masuk keanggotaan yang mana.

"Keanggotaan kan baru satu. Kecuali kelompok A atau B itu sudah berjalan anggotanya," ulasnya.

Ketua DPD Demokrat Riau, Asri Auzar juga menyebut nama mantan Ketua DPRD Pekanbaru, Desmianto juga dikabarkan ikut berkhianat dari Demokrat Riau.

Namun ia menyebut tak mengetahui kabar keterlibatan Firdaus.

Disampaikan Asri, ia tidak pernah mengintervensi anggota maupun kader untuk ikut serta di belakang AHY tetapi menegaskan konsekuensi medukung kubu Moeldoko adalah keluar dari barisan AHY.

Load More